TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian atau Mentan Andi Amran Sulaiman mengklaim program Pekarangan Pangan Lestari dapat menghemat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 1.400 trilun. Program ini diklaim dapat mendukung Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Amran mengatakan, setiap rumah tangga mengeluarkan Rp 2 juta per bulan untuk membeli cabai, bawang, sayur, daging, telur, dan kebutuhan dapur lainnya. Dengan mengoptimalkan pekarangan pangan, ia mengatakan uang itu dapat dialihkan untuk memenuhi kebutuhan lain.
“Kalau ini bisa kita hemat lewat pekarangan rumah, kita bisa mengurangi beban APBN hingga Rp 1.400 triliun,” ucap Amran usai memberi pembekalan Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024, dikutip dari keterangan tertulis.
Dengan mengurangi beban APBN sebesar Rp 1.400 triliun, Amran mengklaim inflasi tak akan terjadi lagi. Pendiri Tiran Group ini juga mengatakan stunting akan hilang. Para anak-anak, kata dia, justru akan tumbuh cerdas.
Amran menambahkan, program Pekarangan Pangan Lestari sudah sejalan dengan program Makan Bergizi Gratis yang akan dimulai pada Januari 2024 mendatang. Karena itu, ayah dari politikus Partai Gerindra Andi Amar Ma'ruf Sulaiman ini menilai Makan Bergizi Gratis merupakan program yang bagus karena dapat menggerakkan roda ekonomi.
Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini tengah mempersiapkan dua program untuk mendukung makan bergizi gratis. Dua program itu yakni program pekarangan pangan bergizi serta peningkatan produksi susu dan daging.
“Makan bergizi gratis bagus banget programnya dan Kementan harus mengambil peran,” kata pendiri Tiran Group itu lewat keterangan tertulis, Kamis, 24 Oktober 2024.
Amran menjelaskan, makan bergizi gratis dapat disokong mulai dari tingkat rumah tangga melalui program pekarangan pangan bergizi. Lewat program ini, setiap rumah dapat menyuplai kebutuhan gizi, seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan lainnya dari tanaman yang mereka budidayakan.
Untuk meningkatkan upaya produksi, Kementan menggaet investor serta mengatur regulasi impor sapi perah. Amran mengaku telah mengundang investor dari Vietnam yang berani memproduksi susu 1,8 juta ton. Jumlah tersebut menurutnya, hampir separuh dari kebutuhan susu dalam negeri sebesar 3,7 juta ton.
Pilihan Editor: Menteri Amran Copot Direktur Kementan, Diduga Terima Suap Rp700 Juta