TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Rosan Roeslani memastikan bahwa GSN tidak menggunakan dana dari pemerintahan dalam keberjalanannya.
“Kami pastikan bahwa tidak ada APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), atau dana pemerintah yang ada dalam GSM, tidak ada sama sekali,” tuturnya saat ditemui usai konferensi pers GSN yang diadakan di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Dari keterangan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut, GSN merupakan organisasi yang berdiri sendiri atau bersifat independen. Sehingga, pembiayaan yang digunakan juga bersifat mandiri dan murni berasal dari pihak-pihak yang ingin mendukung organisasi tersebut. “Itu (dana organisasi) murni dari semua yang ingin berjuang bersama-sama dengan kami, gitu,” ujar Rosan.
Ia memberikan contoh skema secara garis besar keberjalanan GSN nantinya akan seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. “Seperti Kadin, Kadin saja mandiri, ya sama, GSN juga mandiri. Biarpun banyak tokoh-tokoh bangsa ini yang ada di sini, tapi ini adalah suatu organisasi yang tetap independen jalannya,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, GSN merupakan jaringan organisasi yang diusulkan langsung oleh Presiden RI ke-8 sebagai wujud transformasi dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. “TKN memang harus berakhir karena kampanye sudah selesai, tapi jaringan juga paguyuban ini saya mohon jangan bubar,” kata Prabowo di acara buka puasa bersama TKN di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan pada Senin, 25 Maret 2024.
Kendati demikian, Rosan menerangkan bahwa GSN menerapkan keterbukaan ihwal keanggotaannya. “Embrionya itu memang dari TKN, tapi ini adalah TKN yang plus plus plus yang diperluas karena kami ingin merangkul semua,” kata dia.
Karena bersifat terbuka, ia mengatakan bahwa unsur yang paling penting adalah keterlibatan aspirasi dan pemikiran yang bermuara pada kepentingan masyarakat. “Mau jadi bagian dari GSN atau tidak menjadi bagian GSN, buat kami itu tidak masalah,” ujarnya.
Adapun, Sekretaris Jenderal GSN Bobby Gafur Umar mengungkapkan bahwa sejauh ini, jaringan GSN telah terbentuk di 38 provinsi yang ada di Indonesia. “Kami memahami pasti aspirasi dari tiap daerah pasti berbeda-beda, jadi bagaimana kami mencoba untuk mendengar dan menjangkau itu semua,” kata dia.
Ia menyampaikan bahwa acara pengukuhan GSN akan digelar di Indonesia Arena yang terletak di Blok 10 Kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat pada 2 November 2024 mendatang. Agenda yang akan dihadiri Presiden Prabowo selaku Ketua Dewan Pembina GSN tersebut dijadwalkan mulai pukul dua siang dan diperkirakan akan dihadiri oleh 20 ribu undangan dari seluruh wilayah Indonesia.
Sultan Abdurrahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Rosan Sebut Perusahaan Korea Selatan dan Cina Siap Investasi Rp 80 Triliun di RI dalam Waktu Dekat