Pengamat BUMN Universitas Indonesia Toto Pranoto juga sepakat kinerja grup farmasi masih perlu perbaikan. Dia menyarankan pembenahan pengawasan terhadap tata kelola perusahaan farmasi ini. “Peran dewan komisaris perlu ditingkatkan. Rekruitmen tenaga profesional perlu jadi perhatian,” ujar penulis buku Holding Company BUMN ini.
Begitu pula dengan kelompok usaha pangan BUMN atau yang dikenal dengan ID Food. Grup usaha pangan yang dipimpin PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) masih memperoleh rapor merah dalam lima tahun terakhir. Beban utangnya mencapai Rp 8,2 triliun. “ID Food perlu pembenahan kualitas manajemen pengelolaan serta kebutuhan investasi untuk peremajaan sektor produksi dan pergudangan yang mereka miliki,” kata Toto.
Menurut Toto, pembentukan induk usaha seharusnya menciptakan nilai yang efisien sehingga bisa meraih untung. “Segmentasi pekerjaan BUMN bisa diatur sehingga tidak ada duplikasi,” katanya.
Dengan adanya induk usaha ini, Toto mengatakan BUMN bisa memperoleh harga penawaran yang lebih murah dalam pengadaan barang atau jasa karena permintaan dalam jumlah besar. “Keberadaan holding akan memudahkan pengaturan alokasi sumber daya perusahaan sehingga masing-masing anggota holding menjadi lebih kuat,” ucapnya.
Kinerja Keuangan BUMN
2015 | 2023 | |
Aset (triliun rupiah) | 5.760,22 | 10.401,5 |
Pendapatan Usaha (triliun rupiah) | 1.699,38 | 2.932,64 |
Ekuitas (triliun rupiah) | 1.990,51 | 3.444.07 |
Liabilitas (triliun rupiah) | 3.769,7 | 6.957,43 |
Laba (miliar rupiah) | 149,76 | 327,12 |
Kontribusi BUMN 2015-2023
(triliun rupiah)
2015 | 2016 | 2017 | 2018 | Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
2019 | 2020 | 2021 | 2022 | 2023 | |
Pajak | 175.9 | 162.9 | 211.0 | 245.0 | 284.0 | 247.0 | 278.0 | 410.0 | 457.0 |
Dividen | 33.7 | 36.8 | 43.9 | 45.1 | 50.6 | 43.9 | 29.5 | 39.7 | 82.1 |
PNBP | 90.0 | 82.0 | 100.0 | 167.0 | 135.0 | 86.0 | 87.0 | 98.0 | 84.0 |
TOTAL | 299.6 | 281.7 | 354.9 | 457.1 | 469.6 | 376.9 | 394.5 | 547.7 | 623.1 |