TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi menyebut membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan perkara mudah. Kepala negara membandingkannya dengan membangun rumah, yang menurut dia, juga rumit.
“Apalagi ini membangun ibu kota negara, negara sebesar Indonesia,” kata Jokowi saat groundbreaking proyek D'PrimaHotel Nusantara di IKN, Rabu, 25 September 2024, dikutip dari siaran YouTube Sekretariat Presiden. “Bukan sesuatu yang gampang, bukan sesuatu yang mudah.”
Karena itu, untuk memindahkann aparatur sipil negara (ASN) pun, pemerintah mesti berhitung. Misalnya, memastikan di mana ASN itu tidur, di mana anak-anaknya bersekolah, di mana berobat ketika sakit. Termasuk mengajak anak-anak berekreasi pada akhir pekan.
“Inilah ekosistem yang ingin kita bangun agar betul-betul nanti berjalan dalam kehidupan sehari-hari, seperti ibu kota negara lain,” ujar Jokowi.
Sebelumnya, perkara kesiapan ekosistem disebut Jokowi sebagai alasannya belum meneken Keppres tentang Pemindahan Ibu Kota Negara.
“Kalau cuma tanda tangan, gampang. Satu detik. Tapi, (bagaimana) kesiapan IKN itu sendiri,” kata Jokowi kepada wartawan usai membuka acara 10th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition di Jakarta Convention Center, Rabu, 18 September 2024.
Jokowi mengatakan kesiapan ibu kota baru menjadi hal penting karena begitu Keppres tentang Pemindahan Ibu Kota diteken, ibu kota benar-benar pindah. Sementara, kesiapan tidak hanya soal bangunan tetapi ekosistem di dalamnya. Eks Gubernur Jakarta itu juga beralasan bahwa pindah ibu kota tidak semudah pindah rumah.
“Pindahan rumah saja ruwetnya kayak gitu. Ini pindahan ibu kota,” ujar Jokowi. Karena itu, menurut dia, semua hal harus diperhitungkan. “Yang tanda tangan bisa saya, bisa Pak Pak Prabowo Subianto,” tuturnya.
Belum siapnya ekosistem di IKN juga menjadi alasan pemindahan ASN ke IKN. Sebelumnya, pemerintah menargetkan pemindahan ASN pada Juli 2024. Target itu kemudian mundur menjadi September 2024. Namun belakangan, pemerintah kembali menunda rencana pemindahan ASN pada bulan ini.
Menyoal penundaan ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwar Anas mengaku mendapat instruksi dari Presiden Jokowi untuk menyempurnakan perkantoran hingga sistem digital. Meskipun beberapa hunian ASN di IKN sudah siap digunakan, Azwar Anas mengatakan Jokowi tidak mau terburu-buru.
“Karena ASN ke IKN bukan hanya soal pindah kantor tapi mengubah budaya digital, berarti infrastruktur digital harus selesai dan lain-lain,” kata Azwar Anas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 3 September 2024.
Saat itu, Azwar Anas tidak menyampaikan lini masa yang jelas sampai kapan penundaan ASN ke IKN ini. Namun, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mengatakan pemerintah sudah memiliki skema pemindahan sambil menunggu penyelesaian secara tuntas hunian dan perkantoran.
Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Siapa Martias Fangiono, Raja Sawit yang Babat Hutan Papua untuk Proyek Tebu Jokowi