TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengaku dia dan kakaknya, presiden terpilih Prabowo Subianto, terkejut membaca data 41 persen anak Indonesia masuk sekolah dengan kelaparan. Angka itu didapat Hashim dari data resmi pemerintah yang keluar pada tahun lalu.
“Saya dan Prabowo kaget ada data resmi pemerintah yang menunjukkan—Ini baru keluar tahun lalu—bahwa setiap hari 41 persen anak-anak sekolah di Indonesia masuk sekolah lapar. Perut kosong,” kata Hashim dalam diskusi di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Hashim menjelaskan, hal ini menjelaskan alasan angka scholastic ratings Indonesia masih rendah. Sejak dulu, kata dia, peringkat pendidikan Indonesia selalu tergolong buruk. Bahkan, dia menyebut Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia menempati peringkat 63 dari 70 negara.
Pada 2018, Indonesia memang menempati peringkat 62 dari 70 negara. Menurut dia, hal ini disebabkan tak terpenuhinya kebutuhan gizi anak sekolah dan gaji para guru. “Anak-anak kita kurang gizi, guru-guru kita kurang gaji. Coba. Itu resep. Itu resep apa? Itu resep malapetaka,” kata dia.
Karena itu, Hashim mengatakan adiknya akan mengadakan program Makan Bergizi Gratis untuk mengatasi permasalahan itu. Dengan program itu, dia mengaklaim pertumbuhan ekonomi akan bertambah 1,2 persen. “Kami sudah hitung,” kata dia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan program Makan Bergizi Gratis akan dilaksanakan pada 2025. Program unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto itu disebut tak hanya menyasar anak sekolah, tapi tiga kelompok lainnya yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Dalam Rapat Paripurna bersama DPR, Sri Mulyani mengaku pemerintah sependapat dengan usulan anggota dewan agar program ini menyasar kelompok tersebut. “Pemerintah sependapat dengan pandangan fraksi mengenai program makan bergizi gratis yang juga harus menyasar ibu hamil, menyusui, dan balita,” kata Sri Mulyani dalam rapat itu di kompleks Parlemen, pada Selasa, 27 Agustus 2024.
Sri Mulyani mengatakan dari program makan bergizi gratis ini diharapkan akan meningkatkan kecukupan gizi, mencerdaskan anak, dan mencegah stunting. Dia menyebut upaya pemerintah yang telah menurunkan prevalensi stunting pada periode 2013 hingga 2023 dari 37,2 persen menjadi 21,5 persen harus didukung dengan program ini.
Adil Al Hasan berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Buntut Adanya Sengkarut di Internal CNN Indonesia, Karyawan Bentuk Serikat Pekerja