TEMPO.CO, Jakarta - Nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat. Merujuk data RTI, hingga pukul 12:50 WIB, rupiah berada di level Rp15.568 per dolar AS atau menguat 0,75 persen.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksikan jika rupiah mampu mempertahakan pergerakan positifnya ini, maka ada harapan nilai mata uang rupiah bisa menembus angka Rp14.700 per dolar AS di akhir tahun 2024.
“Harus diingat bahwa resisten kunci itu di Rp15.500 (per dolar AS). Kalau seandainya Rp15.500 ini tembus, ada kemungkinan besar di akhir tahun rupiah ini akan (menyentuh level) Rp14.700,” tutur Ibrahim melalui aplikasi perpesanan, Senin siang, 19 Agustus 2024.
Salah satu penyebabnya, dia menjelaskan, adalah neraca perdagangan nasional yang mencatatkan surplus pada Jumat kemarin dibandingkan dengan negara-negara yang lainnya. Kemudian, Ibrahim menilai, keputusan Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet pada Senin pagi ini juga mendorong penguatan rupiah.
Selain itu, pasar juga merespons positif terhadap pidato Presiden yang memamerkan sederet capaian infrastruktur yang telah dilakukan selama 10 tahun memimpin Indonesia dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR/DPR/DPD RI pada Jumat, 16 Agustus 2024 lalu.
Sementara merujuk data eksternal, para pelaku pasar yakin bahwa Bank Sentral AS alias The Fed akan memangkas suku bunga pada 18 September, meski masih memperdebatkan besarnya pengurangan tersebut. Kata Ibrahim, peluang saat ini berada di 25 persen untuk pemotongan 50 basis poin yang sangat besar, atau turun dari 36 persen sehari sebelumnya, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
Untuk pergerakan perdagangan Senin, Ibrahim memprediksi rupiah masih bergerak fluktuatif, namun akan ditutup menguat. “Mata uang rupiah (diproyeksikan) fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 15.640 hingga Rp15.720,” kata dia.
Pilihan Editor: Rupiah Ditutup Menguat di 15.694 per USD, Analis: Pasar Respons Positif Pidato Kenegaraan Jokowi