Laporan tahunan Adidas tahun 2023 menunjukkan bahwa Eropa, Timur Tengah, dan Afrika menyumbang pangsa terbesar dari penjualan bersihnya sebesar 39%, dengan total 8,2 miliar euro (Rp145 triliun ).
Di kawasan Asia-Pasifik, penjualan mencapai €2,3 miliar, atau 11% dari distribusi global. Kedua bagian dunia ini bersama-sama mewakili 50% dari penjualan Adidas.
Mengingat populasi Muslim yang signifikan di kawasan ini, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana sikap Adidas akan memengaruhi penjualannya pada tahun 2024. Pengalaman terkini merek seperti Starbucks dan McDonald's setelah serangan Israel di Gaza muncul dalam pikiran.
Pada bulan Februari, McDonald's mengatakan bahwa konflik tersebut telah "berdampak signifikan" pada penjualannya pada kuartal terakhir tahun 2023, khususnya di Timur Tengah dan di negara-negara mayoritas Muslim seperti Malaysia dan Indonesia.
"Selama perang ini berlangsung ... kami tidak berharap melihat perbaikan signifikan (di pasar-pasar ini)," kata CEO Chris Kempczinski.
Pada bulan Maret, pemegang waralaba Starbucks di Timur Tengah mengumumkan bahwa mereka memecat sekitar 2.000 karyawan di kedai kopinya di seluruh wilayah tersebut karena boikot atas perang Gaza.
Pernyataan Adidas
Setelah keributan itu, Adidas menyampaikan permintaan maaf kepada para mitra, termasuk Hadid, dengan mengatakan: "Kami membuat kesalahan yang tidak disengaja. Kami juga meminta maaf kepada mitra kami, Bella Hadid, A$AP Nast, Jules Kounde, dan lainnya, atas dampak negatif apa pun pada mereka, dan kami sedang merevisi kampanye tersebut."
Namun, perusahaan itu tidak membatalkan keputusannya tetapi mengumumkan rencana untuk merevisi kampanye tersebut, yang dapat memengaruhi sebagian besar pendapatannya.
“Menyingkirkan Bella Hadid, yang sangat terkenal di dunia mode dari kampanyenya sama saja dengan menundukkan diri pada tekanan Israel sehingga isu Palestina tidak dapat diperjuangkan oleh para selebritas tersebut. Bella Hadid berasal dari Palestina, dan mereka seharusnya tahu bahwa Bella Hadid telah berterus terang tentang isu Palestina,” kata Al-Arian, direktur Pusat Islam dan Urusan Global (CIGA) di Universitas Zaim Istanbul..
Al-Arian menuduh Adidas terlibat lebih jauh dalam upaya melemahkan hak-hak Palestina.
“Bagi mereka untuk mengontraknya dan kemudian meninggalkannya adalah puncak dari kemunafikan tersebut dalam hal isu Palestina. Israel telah menekan perusahaan-perusahaan multinasional ini agar tidak mendukung selebritas dan orang-orang terkenal yang mengadvokasi perjuangan Palestina.”
Reaksi di Israel
Sejumlah pemimpin dan lembaga Yahudi dan pro-Israel mengatakan Hadid, yang sangat kritis terhadap Israel dalam aktivismenya atas nama warga Palestina, adalah pilihan yang tidak tepat untuk mewakili sepatu kets yang terkait dengan Olimpiade Munich.
Akun X resmi untuk Negara Israel memposting tentang kampanye 1972, menuduh Hadid dan ayahnya, pengembang real estat Los Angeles Mohamed Hadid, mempromosikan teori konspirasi antisemit.
"Sebelas warga Israel dibunuh oleh teroris Palestina selama Olimpiade Munich," kata postingan tersebut. "Tebak siapa wajah kampanye mereka? Bella Hadid, model setengah Palestina yang memiliki sejarah menyebarkan antisemitisme dan menyerukan kekerasan terhadap warga Israel dan Yahudi. Dia dan ayahnya sering mempromosikan fitnah berdarah dan konspirasi antisemit terhadap orang Yahudi.”
Komite Yahudi Amerika ACJ juga mengutuk kampanye Adidas pada X, menyebutnya sebagai “kesalahan yang sangat besar.”
“Bagi Adidas untuk memilih model anti-Israel yang vokal untuk mengingat Olimpiade yang gelap ini adalah kelalaian besar atau sengaja menghasut,” tulis AJC. “Keduanya tidak dapat diterima.”
ANADOLU | TIMES OF ISRAEL
Pilihan Editor Bagaimana Menghapus Akun Facebook Seseorang yang Sudah Meninggal?