Hal tersebut diungkapkan Head of Business Banking Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC), Steve Miller, di gedung WTC Jakarta, Selasa (28/7). "Pada semester kedua memperlihatkan UKM merasa lebih siap bertindak," kata Steve, mengimbuhkan.
Menurut dia, UKM optimistis prospek pertumbuhan ekonomi akan membaik. Pada semester pertama, lanjut dia, UKM lebih bersifat menunggu dan melihat perkembangan karena terjadi krisis. UKM saat ini lebih siap dalam meningkatkan investasi modal. Dari hasil survei, lebih dari 80 persen pelaku UKM Indonesia berniat meningkatkan permodalan pada semester kedua tahun ini.
Survei per enam bulan HSBC semester kedua 2009 melibatkan 3.400 pelaku UKM di 12 negara di kawasan Asia, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Waktu pelaksanaan survei pada Mei dan Juni 2009.
Miller mengakui, pelaku UKM dari delapan negara di kawasan Asia menunjukkan kenaikan kepercayaan terhadap pertumbuhan sektor UKM. Indonesia merupakan negara yang paling positif bersama Vietnam, India, dan Cina.
Ketua Komite Tetap UKM Kadin Sandiaga Uno mengemukakan, pada semester kedua sektor UKM akan banyak melakukan ekspansi usaha karena membaiknya kondisi ekonomi. Menurut dia, terdapat tiga sektor usaha yang akan menggeliat yaitu makanan, industri kreatif, dan pariwisata. "Sektor UKM akan tumbuh 15-20 persen pada tahun ini," ujarnya.
Baca Juga:
Untuk mendukung pertumbuhan UKM pemerintah perlu mengurangi ekonomi biaya tinggi yang membuat beban sektor usaha ini terhambat. Di antaranya, peraturan daerah yang banyak membebankan biaya bagi sektor usaha diharapkan bisa dikurangi. "Ekonomi biaya tinggi membebani UKM hingga 20 persen," ujar dia.
EKO NOPIANSYAH