Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Walhi Jateng Kritik Proyek Tanggul Laut Semarang: Justru Perparah Amblesan Tanah

image-gnews
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana (kanan), dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (kiri) berjalan bersama saat meninjau proyek tanggul laut (Sheet Pile) tahap II di kampung Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah, Senin 17 Juni 2024. Proyek tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer untuk pengendalian banjir rob dan penataan kampung nelayan Tambaklorok yang dibangun oleh Kementerian PUPR tersebut sudah menghabiskan anggaran sebanyak Rp386 miliar dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2024 serta menjadi percontohan untuk daerah lain. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana (kanan), dan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (kiri) berjalan bersama saat meninjau proyek tanggul laut (Sheet Pile) tahap II di kampung Tambaklorok, Semarang, Jawa Tengah, Senin 17 Juni 2024. Proyek tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer untuk pengendalian banjir rob dan penataan kampung nelayan Tambaklorok yang dibangun oleh Kementerian PUPR tersebut sudah menghabiskan anggaran sebanyak Rp386 miliar dan ditargetkan akan selesai pada Agustus 2024 serta menjadi percontohan untuk daerah lain. ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Tengah atau Walhi Jateng mengkritik proyek pembangunan tanggul pengendalian banjir dan rob di Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah. Alih-alih mencegah banjir dan rob, proyek sepanjang 3,6 kilometer justru dinilai berpotensi memperparah amblesan tanah (land subsidence) di pesisir utara Jawa Tengah itu.

Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Jateng, Iqbal Alghofani, menilai proyek penanggulangan banjir dan rob itu justru kontradiktif dengan tren penurunan muka tanah di wilayah itu. Di pesisir utara Semarang, tanah berasal dari jenis aluvial muda atau lempung yang baru terbentuk. Akibatnya, wilayah itu rentan ketika dipaksa menopang bangunan, termasuk tanggul.

“Kita bisa lihat beban yang dihasilkan tanggul ini sangat besar sehinggga potensi untuk amblesan tanah juga sangat besar,” ujar dia saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan, dikutip Kamis, 20 Juni 2024.

Iqbal mengatakan pemerintah harus mempertimbangkan daya tahan tanggul terhadap potensi amblesan tanah di Semarang bagian utara itu. Menurut dia, sudah banyak penelitian mengungkap fakta amblesan tanah di wilayah itu. Besaran amblesan tanah, menurut penelitian, bervariasi mulai dari 10 hingga 15 sentimeter setiap tahun.

Walhi Jateng telah mengadakan riset untuk mengungkap dampak ekonomi dan sosial banjir rob, amblesan tanah, sampai dengan abrasi kepada warga. Dampak itu terasa terutama dalam bentuk penurunan tingkat ekonomi.

Iqbal mencontohkan, untuk menghindarkan rumahnya dari bencana-bencana itu, seorang warga harus mengeluarkan uang sebesar Rp 70 juta dalam rentang waktu lima tahun. “Itu tergantung seberapa luas rumah mereka,” kata dia.

Selain itu, banjir rob hingga abrasi telah menyebabkan kerugian berupa harya benda yang rusak, dari sepeda motor, kulkas, televisi, hingga peralatan rumah tangga. Dari segi kesehatan, warga juga terganggu lantaran air rob kerap membawa serta berbagai kotoran seperti sampah. Ketika air surut, sampah tidak ikut surut, hingga akhirnya tertimbun di perkampungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“(Tanggul laut) mungkin untuk jangka pendek bisa menyelamatkan warga, tapi untuk jangka panjangnya itu bukan satu solusi,” ujar Iqbal.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebelumnya mengklaim proyek tanggul laut yang telah menelan anggaran Rp 386 miliar itu mampu sekaligus menata kampung nelayan di pesisir pantai utara Jawa Tengah. Namun, Kepala Negara belum bisa membeberkan efektivitas tanggul itu. Pasalnya, proyek pembangunan belum rampung. 

"Saya kira, dalam jangka 30 tahun, minimal, bisa nahan rob yang terjadi," kata Jokowi ketika meninjau proyek itu, Senin, 17 Juni 2024.

HAN REVANDA PUTRA | RIRI RAHAYU

Pilihan EditorWalhi Yogyakarta Tunggu Keseriusan Raffi Ahmad Membatalkan Investasi Beach Klub di Kawasan Karst

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banjir Rendam Ratusan Rumah di Kabupaten Bolaang Mongondow

8 jam lalu

Kondisi banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow, Rabu, 26 Juni 2024. (Sumber: BPBD Bolaang Mongondow)
Banjir Rendam Ratusan Rumah di Kabupaten Bolaang Mongondow

Cakupan wilayah banjir yang luas dan tersebar di enam kecamatan menjadi tantangan besar dalam penanganan bencana ini.


Dua Kecamatan di Gorontalo Terendam Banjir, BNPB Minta Warga Waspada Hujan Lebat Susulan

23 jam lalu

Sejumlah warga berada di lokasi banjir di Kelurahan Tenilo, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, Gorontalo, Rabu (26/6/2024). (ANTARA/HO-Atiek L)
Dua Kecamatan di Gorontalo Terendam Banjir, BNPB Minta Warga Waspada Hujan Lebat Susulan

Hujan berintensitas tinggi membanjiri dua kecamatan di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Rabu, 26 Juni 2024.


Top 3 Tekno: Cara Mengecek Akun WhatsApp Disadap, Banjir 2 Meter di Sepaku IKN, Oppo A3 Pro

1 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Top 3 Tekno: Cara Mengecek Akun WhatsApp Disadap, Banjir 2 Meter di Sepaku IKN, Oppo A3 Pro

Topik tentang cara mengecek akun Whatsapp disadap atau tidak menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


BNPB: Banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara Berangsur Surut

2 hari lalu

Banjir merendam Kampung Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 24 Juni 2024. (Foto: Istimewa)
BNPB: Banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara Berangsur Surut

Menurut data BNPB, air yang menggenang akibat banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mulai surut.


Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

2 hari lalu

Banjir merendam Kampung Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 24 Juni 2024. (Foto: Istimewa)
Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

Hujan dengan intensitas lebat pada 23 Juni 2024 membuat Kampung Sepaku terendam banjir dengan ketinggian air mencapai dua meter.


Raffi Ahmad Mundur, Aktivis Tak Yakin Proyek Beach Club Gunungkidul Dihentikan

2 hari lalu

Rencana Beach Club yang awalnya melibatkan Raffi Ahmad di Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dok. Instagram
Raffi Ahmad Mundur, Aktivis Tak Yakin Proyek Beach Club Gunungkidul Dihentikan

Pembangunan proyek beach club Gunungkidul ini dilakukan melalui PT Agung Rans Bersahaja Indonesia (ARBI) yang tidak hanya berisi Raffi Ahmad.


Kelompok Nelayan Menolak Reklamasi Teluk Manado

2 hari lalu

Ilustrasi unjuk rasa penolakan Reklamasi. ANTARA FOTO
Kelompok Nelayan Menolak Reklamasi Teluk Manado

Sejumlah nelayan menolak proyek reklamasi Teluk Manado. Dinilai merusak lingkungan dan sumber penghidupan nelayan.


Di Balik Proyek Strategis Nasional Mandalika: Perbukitan Dikeruk, Sungai Meluap

3 hari lalu

Foto udara tikungan 16 Pertamina Mandalika International Street Circuit yang telah selesai dicat di Kuta Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa 3 Oktober 2023. Ajang balapan MotoGP 2023 seri 15 di sirkuit Mandalika dengan nama resmi Pertamina Grand Prix of Indonesia akan berlangsung pada 13-15 Oktober 2023. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Di Balik Proyek Strategis Nasional Mandalika: Perbukitan Dikeruk, Sungai Meluap

Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) didesak untuk membatalkan investasinya di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.


Terpopuler: 80 Rumah di IKN Terendam Banjir, 210 Instansi Terdampak Serangan Ransomware di Server PDN

3 hari lalu

Banjir merendam Kampung Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 24 Juni 2024. (Foto: Istimewa)
Terpopuler: 80 Rumah di IKN Terendam Banjir, 210 Instansi Terdampak Serangan Ransomware di Server PDN

Terpopuler bisnis: Banjir di kawasan Sepaku IKN menyebabkan 80 rumah terendam. Sebanyak 210 instansi terdampak serangan ransomware di server PDN.


Terkini Ekbis: Banjir Lagi di Kawasan IKN, Tim Prabowo Jamin Tidak Akan Naikkan Rasio Utang hingga Anggaran Makan Bergizi Gratis Masuk Pos Cadangan

3 hari lalu

Banjir merendam Kampung Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 24 Juni 2024. (Foto: Istimewa)
Terkini Ekbis: Banjir Lagi di Kawasan IKN, Tim Prabowo Jamin Tidak Akan Naikkan Rasio Utang hingga Anggaran Makan Bergizi Gratis Masuk Pos Cadangan

Terkini berita Ekonomi dan Bisnis hingga Senin malam, 24 Juni 2024 dimulai dari banjir kembali muncul di kawasan Ibu Kota Nusantara pada Ahad malam