TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia layanan internet berbasis satelit, Starlink langsung memberikan promo diskon sebesar 40 persen usai resmi beroperasi pada pertengahan Mei 2024. Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia atau APJII, Muhammad Arif mengimbau kepada pemerintah untuk mencermati adanya dugaan predatory pricing oleh Starlink.
Indikasi itu terlihat dari harga layanan Starlink di Indonesia yang lebih murah dibanding harga global. Adapun biaya layanan bulanan untuk pengguna Starlink di Indonesia sebesar Rp 750 ribu, sementara untuk penjualan global biaya layanannya mencapai Rp 1,5 juta atau US$ 99.
Selain itu, ia juga menyoroti pemberian diskon oleh Starlink kepada penggunanya di Indonesia. "Ini perlu dicermati pemerintah, jangan sampai hadirnya Starlink merusak tatanan ISP (Internet Service Provider) yang sudah ada," katanya ditemui di Jakarta, Senin, 27 Mei 2024.
Meski adanya dugaan predatory pricing, ia menyatakan bahwa seluruh penyedia layanan internet, termasuk Starlink berhak memberikan diskon promo kepada pelanggannya. Ia menilai, secara bisnis pemberian promo diskon hingga 40 persen oleh Starlink ini hal yang wajar. Namun, ujarnya, pemerintah perlu mengawasi jangka waktu pemberian promo ini.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada pemerintah agar memiliki kontrol terhadap infrastruktur vital seperti telekomunikasi ini. Arif menyarankan agar pemerintah tidak bergantung kepada pemain asing di industri telekomunikasi Tanah Air dan mengatur porsi penyedia layanan internet lokal.
Ia menyebut, saat ini mayoritas penyedia layanan internet di Indonesia sudah dikuasai oleh negara asing. Praktis, katanya, hanya Smartfren yang masih dimiliki pengusaha dalam negeri. "Jangan sampai semuanya terlalu asing. Misalnya suatu hari ada sesuatu sama Amerika, hubungan diplomatik kita jelek, terus mereka (Starlink) tutup layanan itu, apa enggak kalang kabut di sini?" ucapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan bahwa pihaknya masih memantau adanya dugaan predatory pricing oleh Starlink. Sejauh ini, ia melihat bahwa potongan harga yang diberlakukan Starlink itu masih berupa diskon promosi di awal-awal masa merintis.
"Kami sedang lihat, karena itu mungkin diskon promosi," ucapnya, Senin, 27 Mei 2024. Akan tetapi, apabila promo itu berkelanjutan maka akan terfilter dalam area kompetisi yang sehat ataupun tidak sehat lewat Undang-undang Persaingan Usaha.
Starlink telah mendapat Hak Labuh Satelit dan Izin Surat Radio Angkasa dengan masa berlaku satu tahun. Di mana, ada enam jenis perangkat yang telah tersertifikasi, termasuk antena gateway, router, dan antena user terminal yang beroperasi di Indonesia.
Selain itu, Starlink sudah mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi untuk penyelenggaraan jaringan tertutup melalui VSAT, dan penyelenggaraan jasa multimedia layanan akses internet. Sert izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup media VSAT dan penyelenggaraan jasa multimedia layanan akses internet.
Melalui situs resminya, Starlink, memberikan diskon sebesar 40 persen untuk perangkat keras mereka hingga 10 Juni. Harga normalnya sebesar Rp 7,8 juta. Belum termasuk biaya penanganan sebesar Rp 345 ribu. Sedangkan, layanan internetnya dipatok seharga Rp 750 ribu per bulan.