TEMPO.CO, Sleman - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan pihaknya untuk bisa mencetak peternak kambing di seluruh Indonesia untuk menyetop impor kambing yang nilainya mencapai Rp 37 triliun per tahun.
"Kami cetak peternak, stop impor. Sebesar Rp 37 triliun digunakan membesarkan peternak Indonesia," kata Amran di sela-sela peninjauan ke CV Sahabat Ternak dan Bhumi Naraya Farm di Kelurahan Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 29 Juni 2024, seperti dikutip dari Antara.
Dalam kesempatan itu, Amran bertanya apa saja yang dibutuhkan para peternak agar industri peternakan di dalam negeri bisa berkembang pesat. "Apa yang dibutuhkan dan insentif apa yang dibutuhkan?" katanya.
Lebih jauh, menurut Amran, tidak ada yang terlalu istimewa dalam beternak kambing. Oleh karena itu ia menilai, selama peternak bisa berfokus mengembangkan usahanya, industri peternakan sangat potensial memberikan keuntungan bagi masyarakat.
"Beternak itu semudah membalikkan tangan. Yang menjadi pertanyaannya, mau atau tidak," ujar Amran.
Sementara itu, Ketua Perserikatan Peternak Domba DIY Sofyan membeberkan sejumlah permasalahan dalam peternakan, khususnya ternak domba. Salah satu masalah yang dihadapi peternak di DIY belum swasembada serat hijau pakan.
Peternak DIY, kata Sofyan, mendatangkan serat hijau ternak dari Jawa Timur. Namun, hari ini, harga serat hijau di DIY sangat tinggi, yakni Rp 6.500 per kilogram dari sebelumnya Rp 1.500 per kilogram.
"Kami membuka peluang lahan untuk menanam pakan ternak seluas tiga hektare. Biaya untuk itu sangat mahal," ucap Sofyan. Adapun saat ini anggota Perserikatan Peternak Domba DIY ada 250 peternak.
Pilihan Editor: Asosiasi Pertekstilan Indonesia Minta Pemerintah Adil terkait Rencana Cina Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia