Percikan tersebut melambung ke atas dari sumber panas kolam slag nikel. Kejadian itu berlangsung beberapa menit dan membuat satu pekerja terluka dan satu lainnya terkena debu letupan.
"Penyebab sementara, dapat disampaikan adanya kemacetan pada aliran pendingin buangan slag sehingga menyebabkan letupan tersebut," kata Ardhi melalui keterangan tertulis.
Jumat kemarin, kata Ardhi, pabrik sudah berjalan normal dan pekerja kembali melakukan aktivitas pekerjaan seperti biasa.
Namun, ledakan kembali terjadi pada Jumat, 18 Mei 2024, pukul 23.45 WITA. Ardhi tidak merinci kronologi kejadian ledakan kedua ini. Ia hanya mengatakan ledakan itu merupakan letupan kecil di area lobang limbah tapi tidak membahayakan. Karena itu, area pabrik smelter PT KFI diklaim aman.
Lebih lanjut soal rumah warga yang retak, Ardhi mengatakan perusahaan akan menerjunkan tim untuk melihat kondisi warga. "Jika memang (rumah retak) dikarenakan insiden tersebut, sudah barang tentu kami akan bertanggung jawab," ujarnya.
Pilihan Editor: GEM Indonesia Targetkan Busworld 2026 Hadirkan 70 Persen Kendaraan Energi Hijau