TEMPO.CO, Bandung - Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung Ayep Hanapi mengatakan, ada 11 kereta yang diminta berhenti sementara saat gempa Garut pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.
“Tindakan cepat tersebut untuk memastikan tidak adanya kerusakan baik pada jalan rel, atau struktur jembatan yang ada di wilayah Daop 2 Bandung, serta guna mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu perjalanan kereta api,” kata dia, dalam keterangannya, Ahad, 28 April 2024.
Sebelas kereta tersebut yakni KA Pangandaran), KA 385 Commuterline Bandung Raya, KA 348 Commuterline Bandung Raya, KA 369 Commuterline Bandung Raya. KA Kahuripan, KA Serayu, KA Baturaden Ekspres, KA Lodaya, KA Mutiara Selatan, KA Kutojata Selatan, serta KA Serayu. Sebelah kereta tersebut diminta berhenti sementara dari perjalanannya setelah PT KAI Daerah Operasi 2 Bandung memberlakukan berhenti luar biasa (BLB).
Ayep mengatakan, selama BLB tersebut seluruh lintasan yang akan dilalui sebelas kereta tersebut langsung diperiksa. Pemeriksaan rampung pada hari ini, Ahad, 28 April 2024, pukul 00.33 WIB dan dinyatakan aman untuk dilewati kereta.
Ia memastikan tidak ada dampak kerusakan akibat gempa Garut tersebut di stasiun kereta. Seluruh kereta kemudian melanjutkan perjalanannya kembali setelah sempat tertahan akibat pemberlakuan BLB tersebut.
“Daop 2 Bandung menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya KA tersebut selama beberapa menit karena dilakukan pengecekan jalur guna memastikan perjalanan KA aman dan selamat,” kata Ayep.
Pilihan Editor: Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM