-
Adanya kemiskinan absolut menunjukkan pembangunan ekonomi yang belum optimal dan belum merata. Oleh karena itu, Prabowo-Gibran merasa negara wajib memberikan perlindungan sosial untuk warga miskin. Hal ini diwujudkan dengan melanjutkan dan menambahkan berbagai program kartu kesejahteraan.
Beberapa program kartu kesejahteraan tersebut adalah Kartu Indonesia Sehat (KIS), KIS Lansia, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, MEKAR, dan Program Keluarga Harapan akan dilanjutkan dan menambahkan Kartu Anak Sehat. Selain itu ada juga program Kredit Usaha Tani -Peternakan, -Perikanan, -Perkebunan, -Produksi Pangan Rakyat, -Nelayan, -Pesisir, -Industri Hilir UKM, Kredit untuk usaha Start Up dan kredit untuk para millenial.
6. Meningkatkan Produktivitas Lahan Pertanian
Untuk mencapai cita-cita swasembada pangan, Prabowo-Gibran berjanji akan mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional. adapun peningkatan produktivitas lahan pertanian ini melalui berbagai program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan.
“Kedua program tersebut dilakukan di level desa, kecamatan, kabupaten/ kota, dan nasional secara lebih efektif, terintegrasi, dan berkelanjutan dengan komoditas padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan sukun. Ditargetkan minimal tambahan 4 juta ha luas panen tanaman pangan tercapai pada tahun 2029,” bunyi dokumen visi-misi Prabowo-Gibran.
7. Membangun Sekolah Unggul Terintegrasi
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan kualitas lulusan dan infrastruktur sekolah dan sarana pendukungnya, pasangan capres cawapres nomor urut dua ini berjanji akan dibangun sekolah-sekolah unggulan di setiap kabupaten.
Sekolah unggulan yang akan dibangun itu mengikuti model sekolah unggulan tanpa asrama (non-boarding school) dan asrama, serta terintegrasi dari sekolah dasar hingga ke menengah atas. Selain itu, akan dilakukan juga perbaikan untuk sekolah-sekolah yang saat ini dalam kondisi kurang dan tidak layak.
8. Mendirikan Badan Penerimaan Negara
Untuk meningkatkan penerimaan negara dari dalam negeri, dibutuhkan terobosan konkret dari pemerintah. Oleh karena itu, Prabowo Gibran berjanji akan didirikan Badan Penerimaan Negara (BPN) yang ditargetkan mampu meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai 23 persen.
RADEN PUTRI
Pilihan Editor Disuntik PMN Rp 18,6 Triliun, PT Hutama Karya Lanjutkan Proyek Tol Trans Sumatera