TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.
"Kami lihat satu-dua bulan situasi seperti apa. Kalau tidak ada eskalasi kami berharap harga minyak bisa flatten tapi kalau ada eskalasi tentu berbeda," kata Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat pada Selasa, 16 April 2024.
Airlangga menjelaskan ketegangan di Timur Tengah, khususnya di Israel ini berdampak besar pada perekonomian. Sebab, Selat Hormuz memegang peran yang sangat penting untuk logistik terutama BBM. Karena itu, pemerintah akan terus memonitor harga minyak mentah.
Ia menyebutkan rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) saat ini sebesar US$ 83,78 per barel. Sedangkan harga minyak dunia di angka US$ 82 per barel. Pemerintah pun menyatakan akan terus memonitor kenaikan harga ini dan berkoordinasi dengan Gubernur Bank Indonesia serta Menteri Keuangan.
"Jadi kebijakan belum ada karena kami tidak boleh overreacting. Kami lihat Israel maupun Iran saja belum mengambil sebuah keputusan," kata dia.
Selanjutnya: Ketua Umum Partai Golkar itu pun kembali memastikan....