TEMPO.CO, Solo - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta mencatat ada tiga titik rawan perjalanan kereta api (KA) di sisi utara wilayah tersebut atau di koridor lintas Solo-Gundi (Grobogan) ke arah Semarang. Ketiga titik itu menjadi daerah pantauan khusus untuk rawan banjir dan amblesan atau tanah longsor.
Informasi itu disampaikan Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro saat ditemui awak media seusai pengecekan kesiapan Stasiun Solo Balapan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana dan jajaran Forkompimda Jawa Tengah di Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah, Kamis sore, 4 April 2024.
Dia menyebutkan tiga titik itu satu di antaranya berada di petak jalan antara Stasiun Kalioso - Stasiun Salem yang merupakan titik rawan banjir, dan dua titik lainnya di petak jalan antara Stasiun Sumberlawang - Stasiun Goprak yang merupakan rawan amblesan atau tanah longsor.
"Untuk antisipasi terhadap titik rawan dengan potensi banjir, kami telah membuat saluran drainase yang lebih besar karena terpantau ada hambatan yaitu bekas jembatan. Itu kita lebarkan. Sedangkan untuk titik rawan amblesan, di samping kanan dan kiri kita perkuat dengan pagar dari besi atau trocok atau bronjong. Nanti akan ditalut dengan bebatuan dan dibronjong atau dirangkai dengan kawat," tuturnya.
Lebih lanjut dia menambahkan untuk antisipasi gangguan di perjalanan (KA), pihaknya bekerja sama dengan aparat kepolisian dan TNI di masing-masing wilayah di jalur Daop 6 Yogyakarta. Mereka menempatkan personel sebanyak 36 personel dari TNI-Polri dan dari internal Daop 6 Yogyakarta sebanyak 135 personel. Selain itu masih ditambah dari pengamanan di stasiun sebanyak 500 personel.
"Untuk gangguan di perjalanan KA kami juga bekerja sama dengan kewilayahan TNI-Polri yang menerjunkan 36 kekuatan personel, kita dari organik sebanyak 135 personel dan dari security di stasiun sebanyak 500 personel, itu untuk perkuatan di stasioner maupun di petak jalan di sepanjang trek jalur wilayah Daop 6 Yogyakarta," kata dia.
Adapun Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana memperkirakan puncak arus mudik Lebaran kali ini akan terjadi di pada 6, 7, dan 8 April.
Meskipun belum menjadi puncak mudik, Nana mengatakan sudah berlangsung Posko Pengamanan yang melibatkan TNI/Polri, Dinas Perhubungan, dan mitra kerja terkait.
"Para petugas sudah mulai melakukan pengamanan mulai tanggal 3-18 April untuk melayani para pemudik. Sedangkan posko di internal stasiun akan dimulai tanggal 5-16 April," katanya.
Pilihan Editor: Masa Angkutan Lebaran, KAI Sumut Operasikan 484 Perjalanan Kereta Api