TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR Komisi V dari fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama ikut angkat bicara soal longsornya ruas jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi. Ia meminta agar pemerintah perlu menginvestigasi penyebab utama amblesnya ruas jalan tol tersebut.
"Pemerintah perlu melakukan investigasi penyebab utama terjadinya kejadian ini dan mencari pihak yang bertanggung jawab," kata Suryadi dalam keterangannya, Kamis, 4 April 2024.
Ia juga meminta agar Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk segera memperbaiki atau menyediakan jalur darurat, supaya tol ini bisa kembali dilalui pengendara. Menurut dia, perbaikan dan penyediaan alternatif jalur perlu dilakukan segera mengingat mendekati arus mudik Lebaran, sehingga pengguna jalan tol akan meningkat.
Akibat longsornya ruas jalan tol Bocimi, kendaraan dilarang melintas dari Parungkuda menuju Ciawi. Sementara untuk kendaraan yang berasal dari Ciawi menuju Parungkuda harus dialihkan keluar ke Gerbang Cigombong.
Suryadi menyatakan, bahwa proses perencanaan, pembangunan, serta pengawasan di ruas jalan tol di KM 64+600A Bocimi yang amblas itu perlu dipertanyakan. Sebab, menurut dia, apabila perencanaan hingga pengawasan dilakukan dengan baik, tidak akan terjadi peristiwa jalan tol yang longsor itu.
"Apalagi jalan tol ini belum satu tahun diresmikan oleh Presiden Jokowi," ujarnya. Ia menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa amblasnya ruas jalan tol ini.
Suryadi menyebut, ruas jalan tol Bocimi yang longsor ini menambah rentetan kejadian serupa. Ia mengatakan pada awal 2021 lalu, jalan tol longsor juga pernah terjadi di Tol Cikopo-Palimanan KM 122 arah Jakarta, akibat tingginya intensitas curah hujan.
"Kejadian ini seharusnya bisa ditanggulangi jika fungsi drainase, pavement, dan slope berfungsi dan dimonitor dengan baik," ucapnya.
Direktur Utama PT Trans Jabar Tol (TJT) Abdul Hakim sebelumnya menyebutkan kejadian longsor itu diduga disebabkan kondisi force majeure alam. "Akibat tingginya intensitas hujan," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis, 4 April 2024.
TJT, kata Abdul, kini masih mengidentifikasi dampak akibat longsor atas lajur lainnya dan melakukan tindakan agar lajur yang longsor dapat segera diperbaiki dan digunakan kembali. Perusahaan juga memohon maaf atas ketidaknyamanan kepada seluruh pengguna jalan.
Pilihan Editor: Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor: Pakar BRIN Soroti Sistem Drainase, TJT Sebut Force Majeure Alam