TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Tri Andayani menetapkan periode angkutan lebaran 2024 berlangsung selama 32 hari, yakni 26 Maret - 26 April 2024. Ia menyebut, proyeksi puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 5 April 2024. Sementara proyeksi puncak arus balik terjadi pada tanggal 21 April 2024.
Pelni menyiapkan 56 armada kapal, yang terdiri dari 26 kapal penumpang dan 30 kapal perintis. Kapal itu nantinya menyinggahi lebih dari 300 pelabuhan. Terdapat 62.689 kursi dari 56 kapasitas kapal dalam 1 kali pemberangkatan.
Tri mengatakan Pelni telah memperluas jaringan aplikasi tiket maupun pembayaran, sehingga bisa diakses oleh masyarakat hingga ke daerah 3T1P yaitu tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan.
"Melalui aplikasi Pelni Mobile, website, travel agent, channel online, mobil banking, contact center, dan beberapa mini market," kata Tri Andayani dalam rapat dengar pendapat umum dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) jasa logistik terkait kesiapan menghadapi mudik hari raya Idulfitri 2024 di DPR RI, Jakarta pada Rabu, 3 April 2024.
Tahun ini, Pelni telah bekerjasama dengan perbankan yaitu Mandiri mobile banking dan BCA mobile banking. Bukti pembayarannya sekaligus menjadi e-ticket yang akan dikirim melalui handphone atau email penumpang terdaftar. E-ticket lalu dicetak di pelabuhan dengan boarding pass.
Guna memberikan keamanan bagi penumpang, Pelni menyediakan alat keselamatan seperti lifeboat, life-raft, dan life-jacket. Di atas kapal, disediakan automatic weather station atau AWS yang dapat memberikan data-data cuaca secara langsung, sebelum dan sepanjang pelayaran. Nahkoda juga selalu mengecek berita cuaca terbaru dari BMKG.
Pelni juga menyediakan alat keselamatan baru yakni Marine Evacuation System (MES).
"Kalau di pesawat seperti perosotan darurat, di mana diseluncurkan ke bawah laut. Kemudian sekoci membentang," jelas Tri. Sekoci ini dapat menampung 100 orang.
Pilihan Editor: Tersandung Korupsi Timah, Ini Sederet Kasus yang Menyeret Robert Bonosusatya