TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengklarifikasi simpang siur kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 dan Bumi Serpong Damai (BSD) mana yang hendak dikembangkan melalui Proyek Strategis Nasional atau PSN.
Dia menyebut, kawasan yang akan dikembangkan pemerintah bukanlah kawasan PIK yang telah ada saat ini. "Sebenarnya yang PIK itu bukan kawasan PIK yang sudah dari dulu itu, di situ ada yang namanya coastal development yang ada mangrovenya, ada green destination, lah."
Maka dari itu, kata dia, setiap proyek PSN harus ada rekomendasi khusus dari menteri teknis yang sesuai dengan sektor dan bidangnya masing-masing.
"Nah, yang PIK itu dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, karena itu bagian dari green destination, penyangga. Jadi, bukan kawasan PIK-nya itu," ucap dia.
Sama halnya dengan rencana pengembangan Kawasan Terpadu BSD. Susiwijono menegaskan bahwa kawasan yang akan dikembangkan bukan kawasan perumahannya. Namun, salah satu yang akan dikembangkan adalah sektor kesehatan.
"Tapi di situ dari Menteri Kesehatan sudah menerbitkan rekomendasi untuk sektor kesehatan, khususnya di situ nanti ada riset biomedikal."
Sebelumnya, Kementerian Perekonomian dalam keterangan resminya menyatakan pngembangan PSN BSD akan difokuskan pada pendidikan, biomedikal dan digital. Proyek ini sejalan dengan rencana pengembangan Biomedical Campus Terintegrasi untuk mendukung pengembangan kualitas pendidikan serta kualitas penanganan kesehatan secara nasional.
"Jadi, bukan kawasan BSD-nya, hanya sekitar 56 hektare yang khusus nanti sesuai dengan rekomendasi teknis menterinya itu. Nanti akan didesain kegiatan-kegiatan sebagai kawasan ekonomi khusus."
Pilihan Editor: Jasa Marga Beri Diskon Tol dari Jakarta hingga Semarang, Berapa yang Bisa Dihemat?