TEMPO.CO, Jakarta - Insiden pilot ketiduran dalam penerbangan Batik Air pada 25 januari 2024 hingga pesawat nyasar ke langit Cianjur, menyedot perhatian sekaligus menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT mengungkapkan insiden yang melibatkan dua awak pesawat Batik Air saat penerbangan dari Kendari ke Jakarta. Keduanya diduga tertidur sekitar 30 menit saat mengoperasikan pesawat Airbus 1320 beregistrasi PK-LUV.
Alasan kopilot, ia kecapekan karena sebelum terbang pada Kamis pagi itu karena membantu istri menjaga bayi kembarnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan, awak pesawat terlalu banyak beban sehingga kurang istirahat.
Bos maskapai Lion Group Rusdi Kirana angkat bicara. Menurut pendiri maskapai Lion Air itu, insiden tertidurnya pilot dan co-pilot itu bukanlah kesalahan perusahaan. "Saya lihat itu bukan kesalahan perusahaan karena menurut pengakuan penerbang tersebut, dia kelelahan karena ada urusan pribadi jadi lebih ke perorangan," ujar Rusdi saat ditemui di Training Center Lion Group, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Rabu 20 Maret 2024.
Ia mengakui pihaknya tidak melakukan evaluasi untuk pola libur dan istirahat pilot di Lion Group. Sebab, kata dia, untuk jam istirahat sudah tidak bisa dilanggar karena pilot tersebut sudah diberi libur dua hari sebelum melakukan penerbangan.
"Sebelum terbang sudah dikasih libur dua hari, harusnya cukup tapi disayangkan dia harus pindah rumah urus bayinya," kata dia.
Insiden pilot tertidur ini seperti dapat sambutan ketika Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan hak cuti pendampingan bagi ASN pria yang istrinya melahirkan.
Waktu cuti yang diberikan bervariasi, sekitar 15 hari, 30 hari, 40 hari, hingga 60 hari. Adapun durasi cuti ini tengah dibahas bersama stakeholder terkait yang akan diatur secara teknis di PP dan Peraturan Kepala BKN.
“Pemerintah akan memberikan hak cuti kepada suami yang istrinya melahirkan atau keguguran. Cuti mendampingi istri yang melahirkan itu menjadi hak ASN pria yang diatur dan dijamin oleh negara,” kata Anas dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024.
Banyak pihak mendukung cuti ini juga diberikan kepada pegawai swasta, termasuk juga para pilot. Pengamat Penerbangan Gerry Soejatman, mengatakan belajar dari insiden pilot Bati Air, ia mendukung perlunya cuti lahiran atau paternity leave bagi pilot yang memiliki istri baru melahirkan.
Menurut laporan KNKT, kopilot mengaku kurang istirahat karena harus membantu merawat bayi kembarnya yang baru berusia satu bulan.
Gerry Soejatman menekankan pentingnya pemberian hak cuti melahirkan tersebut, karena dapat mengurangi risiko terkait stamina pilot dan kopilot dalam mengendalikan pesawat, yang pekerjaannya memiliki risiko tinggi.
“Pemberian cuti melahirkan itu sangat penting,” katanya saat dihubungi, Sabtu, 9 Maret 2024.
Cuti bagi ayah yang baru punya bayi ini sempat jadi perhatian sebelumnya ketika capres nomor urut 01 yang juga eks Gubernur DKI, Anies Baswedan, menyebutkan hal itu sebagai salah satu programnya.
Rencana tersebut mencuat dalam acara kampanye Desak Anies yang menyoroti isu-isu perempuan, lingkungan, dan agraria di Hall Patiunus, Jakarta Selatan, pada Kamis, 18 Januari 2024 lalu.
Anies menekankan komitmennya untuk memastikan bahwa perempuan dapat tetap produktif dalam bekerja tanpa terbebani oleh tanggung jawab sebagai ibu. "Terkait dengan suami, bapak-bapaknya, kami memiliki program bahwa yang harus mengurus anak kan bukan hanya ibu ya, tapi bapak juga. Nah, cuti melahirkan untuk para suami itu biasanya hanya 2 hari, di berbagai tempat. Kami ingin mengubah itu 40 hari bagi suami," kata Anies, yang dikalahkan Prabowo dalam Pilpres 2024.
“Yang harus mengurus anak kan bukan hanya ibu ya, tapi bapak juga,” katanya.
JONIANSYAH | ANTARA
Pilihan Editor Jasa Marga Klaim 259 Ribu Kendaraan Bakal Melintas di 4 Gerbang Tol Utama saat Mudik Lebaran