TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono berbicara terang-terangan terkait rumah dinas menteri di IKN yang dinilai lebih kecil daripada rumah dinas di kompleks Widya Chandra, Jakarta. Ia juga mengatakan ada perbedaan desain tata ruang antara rumah di IKN dengan konsep compact city dengan di Widya Chandra.
“Itu dari rencana detail tata ruangnya. Di situ (IKN) terbatas. Memang dibikin se-compact mungkin, nggak bisa melebar,” kata Menteri PUPR Basuki, di Kantor Kementerian PUPR, pada 13 Maret 2024.
Ukuran rumah dinas menteri di IKN membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan kaget.
“Bahkan Pak Luhut bilang, ‘lho ini kok kecil? Mestinya bisa dibesarkan’. Tetapi dengan konsep 'compact city' disesuaikan dengan desain pemenang sayembara,” ucap Basuki, di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, pada 13 Maret 2024.
Compact City Rumah Dinas Menteri di IKN
Basuki mengungkapkan, pembangunan rumah dinas untuk para menteri di IKN memiliki tipe seragam dengan fasilitas standar, seperti kamar tidur, dapur, ruang tamu dan ruang rapat. Ukuran rumah dinas di IKN dengan konsep compact city seluas 580 meter persegi di atas lahan seluas 1.000 meter persegi dengan total sekitar 36 unit rumah. Hunian para menteri ini didirikan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara (KIPP IKN) yang berada di lokasi persil 104 serta 105 KIPP IKN.
Arti Compact City
Berdasarkan jurnal.uns.ac.id, compact city atau kota yang kompak merupakan bentuk manajemen pertumbuhan kota dengan pemusatan penggunaan lahan dan aktivitas pada pusat kota. Konsep ini menarik aktivitas dan guna lahan lainnya mendekati pusat kota sehingga tercipta suatu ruang atau wilayah yang padat.
Compact city menjadi solusi untuk mewujudkan lingkungan berkelanjutan dengan mengutamakan pada tiga aspek. Pertama, bentuk kota terpusat. Bentuk kota ini akan menghasilkan tempat tinggal yang kompak dengan kepadatan tinggi. Pada konsep ini, faktor yang lebih ditekankan adalah kepadatan dan keberagaman fungsi yang mengindikasi kepadatan kawasan dan penggunaan lahan campuran.
Kedua, sistem transportasi efisien. Sistem ini dibutuhkan untuk mendukung kekompakan kota yang mengurangi mobilitas kendaraan pribadi. Dengan bentuk kota terpusat dan penggunaan lahan campuran dalam compact city meciptakan jarak perjalanan rata-rata lebih singkat untuk semua moda transportasi. Selain itu, konsep ini juga dapat meningkatkan kelayakan pejalan kaki dan pesepeda.
Ketiga, kualitas hidup. Compact city membuat masyarakat dapat memiliki kualitas hidup lebih baik dari aspek ekonomi dan sosial. Kebutuhan material dan jasmani masyarakat dapat terpenuhi secara kompak dengan baik, seperti kepemilikan lahan, tingkat pendidikan, dan jaminan sosial.
Selain itu, kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat bertahan dan mengikuti perkembangan fisik kota yang padat dan dinamis. Dengan konsep compact city yang diterapkan rumah dinas menteri di IKN, pemerintah secara kompak memberikan sarana dan prasarana masyarakat di dalamnya secara menyeluruh sesuai tiga aspek utama tersebut.
RACHEL FARAHDIBA R | RIRI RAHAYU | HENDRIK KHOIRUL MUHID
Pilihan Editor: Deretan Kritik kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN