TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengecek suasana di ITC Mangga Dua, Penjaringan, Jakarta Utara pusat penjualan fesyen dan busana.
Saat memasuki kawasan Mangga Dua, banyak pedagang yang mengeluhkan jualannya sepi, padahal ini menjelang Lebaran IdulFitri 2024. Salah satunya penjual aksesoris impor dari Bangkok.
Pantauan TEMPO, Zulhas membeli 2 buah gelang impor polos dengan harga Rp 300.000. Suasana ITC nampak ramai pembeli, namun tidak padat pengunjung.
“Iya sepi, itu baru Pak Zulhas yang beli pertama. Makanya langsung ngomong kan penglaris. Bapak mau beli enggak ?” kata Widya saat ditanya Tempo di ITC Mangga Dua lantai 1 pada Minggu, 17 Maret 2024.
Widya mengatakan penjualannya sepi dibandingkan tahun lalu. “Perbedaannya jauh, udah beras naik. Pusing, ini lebih parah sudah nombok hampir seminggu sekarang sampai Rp 500.000 saja sudah syukur,” ujarnya.
Dia mengaku hanya berjualan di ITC Mangga Dua saja tidak melalukan penjualan online, alasannya saingan penjual di online mematok harga lebih murah dibanding harga dia kulakan barang.
“Harga online beda kualitasnya juga lain. Ini impor dari Korea, Bangkok. Kalau bisa online dikurangin orang jadi enggak ke sini,” ujarnya.
Dia membandingkan barang yang dia beli Rp 30.000, namun di online hanya dijual Rp 10.000. “Enggak masuk akal harganya,” ujarnya.
Penjual daster dan gamis, Paradis 24 tahun mengatakan dia tidak sempat berkeluh kesah saat Zulhas datang ke lapaknya. Zulhas membeli 4 potong daster seharga Rp 600.000 di tokonya.
Berbeda dengan Widya, Paradis mengaku jual online juga diberbagai aplikasi seperti TikTok, Shopee dan market place lain. Meski demikian, penjualannya di awal Ramadan 2024 ini dia klaim lebih sepi dibanding sebelumnya.
“Tadinya mau ngomong tapi udah keburu ditarik-tarik sama orang kan. Tapi memang lumayan sepi sih mungkin puasa,” ujarnya.
Paradis menjual gamis dan daster mulai harga Rp 35.000 hingga ratusan ribu rupiah. “Kalau sepi omzet ya paling Rp 3 juta sampai Rp 4 juta perhari, kalau rame bisa sampai Rp 8 juta atau Rp 10 juta,” ujarnya.