TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO), Julfi Hadi menyatakan bahwa PGEO sedang mengejar target pemasangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 1 gigawaat di 2026. Karena itu di 2024 PGEO bakal terus melakukan ekspansi dengan mengeksplorasi potensi panas bumi, serta pengoptimalan wilayah kerja.
“Untuk target 1 gigawatt, kita ada di jalur yang tepat,” katanya di Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024.
Sepanjang tahun lalu, kapasitas PLTP terpasang milik PGEO sudah menyentuh 672 megawatt. Pada 2024 PGEO menargetkan kapasitas PLTP bisa bertambah 55 megawatt sehingga menjadi 727 megawatt.
PGEO adalah pemain terbesar di industri geothermal Tanah Air dengan 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) dengna total PLTP kapasitas terpasang sebesar 1.877 Mega Watt (MW). Sebesar 672 MW dioperasikan sendiri dan 1.205 MW melalui Joint Operation Contract (JOC).
Menurut Julfi, tambahan 55 megawatt pada 2024 itu nantinya berasal dari proyek PLTP Lumut Balai Unit 2. Selain itu, PGEO juga mengupayakan mencapai target penambahan kapasitas menjadi 727 megawatt pada 2024 itu dengan kegiatan pengeboran untuk proyek Lahendong Unit 7 dan 8, dengan target operasi komersial pada 2027.
“Ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal IV tahun 2024,” ucapnya.
Sementara itu ekspansi proyek di Hululais Unit 1 dan 2 masih berjalan hingga tahun ini, dengan kapasitas 110 megawatt.
Julfi juga menuturkan bahwa ekspansi internasional juga masuk dalam rencana bisnis emiten grup Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. Ia menuturkan bahwa PGEO telah menyepakati perjanjian dengan Kenya untuk percepatan pembangunan lapangan panas bumi di Afrika, serta kesepakatan dengan perusahaan Turki untuk pengembangan potensi panas bumi.
Pilihan Editor: Ini Kategori PNS yang Tidak Dapat THR dan Gaji ke-13