TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. atau PGE Yurizki Rio menyebut akan ada pembagian dividen kepada pemegang saham di tahun 2024. Ia menuturkan, bahwa pembagian dividen itu diambil dari laba bersih pembukuan tahun sebelumnya.
"Iya ada dividen tahun ini, (pembagian) berdasarkan performa tahun lalu," katanya saat Media Briefing di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. Namun, besaran pembagian dividen itu belum ditentukan.
Baca juga:
Sebab, ujar Yurizki, nominal pembagian keuntungan itu harus menunggu persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPS Tahunan 2024. Yurizki menuturkan bahwa RUPS Tahunan tahun ini bakal digelar pada Mei 2024.
Dari aturan prospektus IPO, PGE nantinya berencana mengusulkan pembagian dividen tunai kepada pemegang saham berdasarkan rasio pembayaran dividen maksimal 50 persen dari laba bersih. "Kami akan merujuk pada prospektus, tapi untuk approval-nya sampai level berapa, ini kami diskusikan secara internal dan dengan pemegang saham," ucapnya.
Berdasarkan laporan keuangan PGE, emiten ini mencatatkan pendapatan Rp 6,2 triliun atau US$ 406,28 juta. Pendapatan itu meningkat 5,2 persen dari tahun sebelumnya, yang hanya memperoleh US$ 386,06 juta.
Yuriski mengatakan pendapatan itu ditopang dari penjualan uap dan listrik kepada PT Indonesia Power dari sumur Kamojang senilai US$ 67,23 juta. Kemudian, dari penjualan terhadap PT PLN (Persero) yang berasal dari lima sumur, yaitu Lahendong, Kamojang, Ulubelu, Lumut Balai, dan Karaha. Total penjualan kepada PLN itu mencapai US$ 313,22 juta.
Pilihan Editor: THR PNS Cair 100 Persen dan CPNS 80 Persen, Cek Besarannya