TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan mengatakan beberapa harga bahan pangan mulai melonjak harganya karena memasuki fase pertama di bulan ramadan. Ia berujar, ada tiga fase yang perlu diwaspadai sepanjang bulan ramadan dan lebaran. Pertama, fase H-7 jelang memasuki bulan ramadan.
“Jadi ini puncak-puncaknya,” kata Reynaldi melalui pesan WhatsApp pada Selasa, 12 Maret 2024.
Kedua, fase selama bulan Ramadan. Di mana harga bahan pangan akan turun sejak 2 hingga 3 pekan. Begitupun di fase ketiga, yakni yakni H-7 sebelum hari Idul Fitri, harga bahan pokok diperkirakan turun. Namun, harga akan kembali naik ketika masyarakat sudah kembali dari perjalanan mudik.
“Biasanya H+7 juga terjadi lonjakan lagi, karena pedagang yang pulang kampung belum bisa beraktivitas berdagang di pasar,” kata Reynaldi.
Sementara kegiatan masyarakat sudah kembali normal. Sehingga, mereka akan memasok kebutuhan rumah tangga kembali pasca idul fitri.
Menurut data IKAPPI per Selasa, 12 Maret 2024, beberapa komoditas pangan saat bulan puasa ini relatif masih tinggi. Ia mencatat, harga cabe merah besar tembus Rp 100 ribu per kilogram. Cabe merah keriting seharga Rp 80 ribu per kilogram. Sedangkan cabe rawit merah turun menjadi Rp 76 ribu sampai Rp 77 ribu. “Tapi, ini (cabe rawit merah), masih kami anggap harga yang tinggi,” kata dia.
Perhatiannya juga tertuju pada harga daging ayam yang mulai naik, yakni Rp 43 ribu tergantung ukuran besar atau kecilnya. Begitu pula dengan harga telur ayam yang naik paling tinggi yakni, Rp 32 ribu.
Bawang putih juga terus merangkak naik seharga Rp 43.500. Tak terkecuali harga beras yang akhir-akhir ini menjadi sorotan.
“Kami mencatat, beras masih di atas harga eceran tertinggi,” kata Reynaldi. Di mana beras premium seharga Rp 16.000 - Rp 16.500 per kilogram. Sedangkan beras medium Rp 14.500 per kilogram.
Berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional atau Bapanas per Rabu, 13 Maret 2024 pukul 11.00, daging sapi murni naik 0,13 persen dengan harga Rp 136.300. Kenaikan harga juga dialami pada bahan pangan ikan. Di mana ikan kembung naik 2,17 persen dengan harga Rp 38.200. Ikan tongkol naik 1,48 persen dengan harga Rp 33.000. Serta harga bandeng naik 0,44 persen dengan harga Rp 34.030.
Bawang merah turun 0,47 persen dengan harga Rp 34.150. Lalu, kedelai biji kering (impor) turun 0,23 persen dengan harga Rp 13.230. Daging ayam ras turun 0,26 persen dengan harga Rp 38.720. Gula konsumsi turun 0,22 persen dengan harga Rp 17.800. Minyak goreng kemasan turun 0,62 persen dengan harga Rp 17.620. Minyak goreng (curah) turun 0,13 persen dengan harga Rp 15.630.
Tepung terigu (curah) turun 0,47 persen dengan harga Rp 10.590. Tepung terigu kemasan (non curah) turun 0,74 persen dengan harga Rp 13.430. Garam halus beryodium turun 0,26 persen dengan harga Rp 11.620. Jagung Tk Peternak turun 0,24 persen dengan harga Rp 8.300.