5. Perencanaan Acak-acakan
Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri meragukan anggaran Rp 15 ribu per anak yang direncanakan pada program makan siang gratis. "Rp 15 ribu di Jakarta dan Jogja, beda. Beda wilayah, beda harga. Masak mau dipukul rata semua," kata Faisal di Gedung Tempo, Senin, 4 Maret 2024. "Grand design-nya masih acak-acakan. Masih buram."
Pada kesempatan itu, Faisal juga menyebut program makan siang gratis ini terkesan sentralistik untuk seluruh Indonesia. Padahal, setiap wilayah memiliki karakteristik berbeda. Biasanya, di daerah juga ada pangan lokal yang biasa dikonsumsi masyarakat. Di sisi lain, penentuan menu ini juga belum jelas.
6. Bukan program yang representatif
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Heru Purnomo menilai makan siang gratis bukan program yang representatif. Menurutnya, akan banyak kerugian yang dirasakan sekolah maupun guru honorer, jika skema pendanaan makan siang gratis untuk siswa memakai dana BOS.
"Usulan semacam ini (dana BOS untuk makan siang gratis) bisa mengancam keberadaan dunia pendidikan, yang sepenuhnya mengandalkan biaya operasional dari dana BOS itu," ujar Heru, Senin 4 Maret 2024.
Menurut hitungan Heru, pendanaan untuk makan siang gratis kepada 82,9 juta siswa di Indonesia diperkirakan menelan dana hingga Rp 450 triliun. Besaran ini tidak sebanding dengan anggaran pendidikan yang diberikan pemerintah melalui dana BOS.
7. Akan mengorbankan anggaran lain yang prioritas
Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD tak setuju dengan rencana sumber pembiayaan program makan siang gratis gratis dari Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Menurutnya, program makan siang dan susu gratis pasti akan mengorbankan anggaran lain yang prioritas.
"Karena postur APBN kita tidak sedang baik-baik saja, sedang menuju ke defisit, kita ketahui juga utang luar negeri kita begitu tinggi hingga Rp 8 ribuan triliun dan bunganya saja mencapai hampir Rp 500 triliun per tahunnya," tutur Chico.
Dia menambahkan, Dana BOS selama ini tidak sampai ratusan triliun. Oleh sebab itu, anggaran pembiayaan operasional pendidikan yang memang minim itu, sangat tidak tepat untuk dikorbankan demi program makan siang gratis.
KHUMAR MAHENDRA | HENDRIK YAPUTRA | YUNI ROHMAWATI | SULTAN ABDURRAHMAN | SAPTO YUNUS | RIRI RAHAYU | ANNISA FEBIOLA
Pilihan Editor: Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya