Ia berujar pemangkasan subsidi BBM bisa menyebabkan tertekannya daya beli masyarakat yang masih membutuhkan subsidi energi. Kenaikan angka kemiskinan pun menjadi ancaman lainnya. Karena itu, katanya, kebijakan ini mesti dijalankan dengan hati-hati.
"Karena kalaupun subsidi energi saat ini dinikmati kelas menengah, misalnya, itu pun ada implikasinya ke tekanan pengeluaran transportasi kelompok menengah," kata dia.
Adapun program makan siang dan susu gratis disampaikan oleh pasangan calon Prabowo-Gibran. Janjinya diberikan untuk 82,9 juta masyarakat Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sekitar 74,2 juta adalah murid SD, SMP, SMA, dan SMK, baik yang bersekolah di sekolah negeri maupun swasta. Selain itu, 4,3 juta di antaranya adalah santri, sementara 4,4 juta lainnya adalah ibu hamil.
Program makan siang dan susu gratis ini disebut membutuhkan biaya hingga Rp 460 triliun per tahun.
Jumlah tersebut ternyata nyaris setara dengan anggaran pembangunan IKN Nusantara, yaitu Rp 466 triliun dan total biaya pembangunan tol era Jokowi dari 2015 hingga 2023 yang mencapai Rp 489,31 triliun.
Berdasarkan catatan Tempo, Prabowo mengungkapkan gagasan makan siang dan susu gratis itu muncul karena pengalamannya sebagai komandan pasukan yang kerap melihat orang mati karena kelaparan.
Menteri Pertahanan itu berujar sebagai komandan pasukan, dia pernah memimpin operasi di daerah pegunungan. Dia mengaku pernah melihat orang di depan tendanya mati kelaparan.
“Anda tidak pernah lihat, saya lihat. Jadi di situ bagi saya masalah pangan itu utama,” ujar eks Danjen Kopassus itu dalam acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024 di The Ritz Carlton Pacific Place, Rabu, 31 Januari 2024.
RIRI RAHAYU | HAN REVANDA PUTRA
Pilihan Editor: TKN Bantah Prabowo akan Pangkas Subsidi BBM: Yang Benar Efisiensi Subsidi Energi