TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Pulau Rempang yang masih berada di tengah konflik Proyek Strategis Nasional (PSN) antusias mengikuti pencoblosan Pemilu 2024 lalu. Apalagi, suara presiden kali ini menentukan nasib warga kampung tua di sana.
"Tahun 2024 ini sepertinya pemilu paling antusias di Pasir Panjang Rempang," kata Ketua KPPS 009, Wildan, usai pencoblosan berlangsung, Rabu, 14 Februari 2024. Ia mengatakan, biasanya masyarakat yang ikut memilih di Kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Kota Batam ini hanya 100 lebih, tetapi tahun ini masyarakat memilih mencapai 240 lebih.
Masyarakat Rempang juga antusias mengikuti penghitungan suara di TPS 009. Mereka terlihat bersorak riang ketika hasil penghitungan menunjukkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang menang. Kampung Pasir Panjang ini menjadi lokasi prioritas pembangunan Rempang Eco-city, sehingga warga di kampung tua ini harus segera di relokasi.
Ramli, salah seorang warga, mengatakan, mereka berharap presiden selanjutnya tentu presiden baru, yang bisa menyelamatkan kampung tua Rempang dari upaya relokasi. "Tentu kami berharap presiden baru, supaya kampung ini tidak jadi direlokasi," kata Ramli yang juga nelayan di Pulau Rempang.
Begitu juga yang dikatakan, Julia, ia berharap presiden yang baru nanti membatalkan relokasi warga Rempang. "Jangan pindahkan kami, kami tidak mau relokasi sampai saat ini," katanya.
Menurut Julia, 100 lebih masyarakat masih bertahan di Kampung Pasir Panjang Pulau Rempang. "Yang pindah hanya 20 lebihlah, selebihnya masih bertahan, kami akan bertahan sekuat tenaga kami," katanya.
Janji Para Capres untuk Konflik Rempang
Saat kampanye di Batam, Capres 01 Anies Baswedan memang berjanji akan menyelesaikan masalah Rempang. Menurutnya, suara masyarakat harus menjadi utama dibandingkan investor. "Semua terkait program warga harus ada pembicaraan sampai tuntas, sering di sisi pemerintah tidak sabar mengikuti proses. Mau nya cepat-cepat kerahkan aparatnya. Nah justru akhirnya jadi masalah," kata Anies saat di Batam, Jumat, 19 Januari 2024.
Sedangkan Prabowo Subianto saat kampanye di Batam tidak menyebutkan soal konflik Rempang Eco-city tersebut. Ia hanya menyinggung masalah Indonesia secara umum, begitu juga Prabowo tidak menyinggung satupun isu permasalahan di lokal terutama Kota Batam.
Begitu juga dengan Mahfud, dalam pidatonya saat kampanye di Batam, 4 Februari 2024 lalu ia tidak menyebutkan spesifik masalah Rempang. Mahfud hanya bilang saat ini banyak tanah ada yang dirampas secara tidak baik di Indonesia. "Itu sudah masuk dalam program Ganjar-Mahfud, kita akan selesaikan," katanya.
Prabowo-Gibran Menang, Ini Kata Warga Rempang
Harapan warga Rempang kepada presiden yang baru hampir pupus melihat hasil quick count sementara. Yaitu pasangan Prabowo-Gibran masih unggul dengan pasangan lain.
Menurut warga sudah pasti PSN Rempang Eco-city serta kebijakan relokasi besar kemungkinan dilanjutkan di tangan Prabowo-Gibran. Pasalnya, salah satu jargon pasangan ini melanjutkan kinerja presiden Joko Widodo yang punya program PSN ini. Ditambah lagi di belakang Prabowo-Gibran ada Menteri Bahlil Lahadalia yang sejak awal getol pembangunan Rempang Eco-city tersebut.
Saerah, salah seorang warga Rempang hanya bisa berserah kepada Tuhan ketika kemenangan memang diraih oleh Prabowo-Gibran. Ia menegaskan akan terus berjuang mempertahankan tanah ulayat mereka di Rempang. Dia bersama masyarakat Rempang yang masih mempertahankan tanah ulayat akan tetap berjuang. "Kita tawakal saja, mudah-mudahan ada keajaiban datang, Insya Allah kami akan terus pertahankan kampung kami," kata Saerah.
Berharap Warga Melayu yang Ditahan Dibebaskan
Ramli warga Kampung Pasir Panjang Pulau Rempang berharap pemerintah atau presiden terpilih membebaskan anaknya yang ditahan karena unjuk rasa aksi Bela Rempang Jilid 2. Sampai saat ini anak Ramli bernama Ravi (23) sedang menjalankan sidang di Pengadilan Negeri Batam. "(Harapan) Utama sekali bebaskan anak kami," kata Ramli usai mencoblos.
Mengenakan peci hitam ia mengatakan, anaknya ditangkap tidak berbuat kriminal tetapi hanya ingin membela kampung halaman. Ravi sudah ditahan sejak kejadian unjuk rasa Bela Rempang jilid 2 di depan BP Batam berlangsung ricuh September 2023 lalu, sampai saat ini.
Nelayan pulau Rempang ini menegaskan selain itu kampung halaman mereka jangan digusur siapapun presidennya. Setidaknya terdapat 35 warga Melayu yang ditahan dalam kejadian ricuh unjuk rasa Bela Rempang Jilid 2 tersebut. Mereka dikenakan pasal penghasutan hingga perusakan.
Pilihan Editor: Jokowi Beberkan Alasan Belum Akan Tambah Insentif Mobil Listrik Tahun Ini