TEMPO.CO, Jember -Kepadatan pelanggan kereta terjadi di sejumlah stasiun di wilayah PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember pada hari terakhir libur panjang akhir pekan, Minggu, 11 Februari 2024. Sebanyak 9.558 tiket dengan tujuan berbagai kota telah dipesan para pelanggan untuk keberangkatan kereta api, Minggu, 11 Februari 2024.
“Diperkirakan hari ini adalah puncak arus balik di Daop 9 Jember untuk libur panjang kali ini, sampai pagi ini ketika data diambil, sudah 9.558 pelanggan menggunakan kereta api dari stasiun-stasiun di wilayah Daop 9 Jember,” ungkap Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Minggu, 11 Februari 2024.
Cahyo mengatakan, dari 9.558 tiket yang sudah dipesan oleh para pelanggan untuk keberangkatan hari ini, jumlah tersebut masih akan mungkin bertambah. Angka tersebut meningkat 7 persen dibanding hari Minggu, 4 Februari 2024 pekan sebelumnya, dimana KAI Daop 9 Jember memberangkatkan 8.909 pelanggan.
Sedangkan selama 5 hari periode libur panjang akhir pekan dari Rabu - Minggu, 7-11 Februari 2024, sebanyak 47.530 pelanggan menggunakan kereta api di wilayah Daop 9 Jember, atau dengan rata-rata perhari mencapai 9.503 pelanggan. Jumlah tersebut meningkat 22 persen dibandingkan periode yang sama pekan sebelumnya pada 31 Januari – 4 Februari 2024 yang memberangkatkan total 38.883 pelanggan.
Beberapa kereta api yang tiketnya sudah terjual sampai dengan 100 persen pada Minggu ini diantaranya KA Probowangi tujuan Surabaya, KA Sri Tanjung tujuan Lempuyangan, KA Tawangalun tujuan Malang, KA Wijayakusuma tujuan Cilacap dan KA Pandalungan tujuan Jakarta.
“Dipilihnya kereta api sebagai moda transportasi oleh masyarakat selama libur panjang kali ini tidak terlepas karena kereta api bebas macet, aman, nyaman dan memiliki ketepatan waktu yang cukup tinggi, sehingga para pelanggan bisa merencanakan waktu liburan mereka dengan baik,” pungkas Cahyo.
Pilihan Editor: Dirty Vote Ungkap Dugaan Kecurangan Jokowi, Salurkan Bansos Mendadak, Kerahkan Polisi Hingga Tekan Kepala Desa