TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memuji produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Provinsi Sumatera Utara karena kemasannya bagus. Menurutnya, patut dicontoh sebab bisa dipasarkan ke manapun.
Pujian dilemparkannya kepada ratusan peserta program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Lapangan Limapuluh, Kabupaten Batubara, Sumut.
"Packaging-nya sudah bagus-bagus. Seperti ini, keripik tempe merk Bilqis, keripik jahe, susu kambing. Bagus kemasannya, bisa dijual ke mana-mana. Sumatera Utara, saya acungi jempol untuk urusan kemasan," kata Jokowi sambil menunjukkan produk kepada peserta yang didominasi ibu-ibu, Rabu, 7 Februari 2024.
Jokowi mengatakan, produk dengan kemasan bagus akan gampang dijual asal harganya kompetitif. Paling penting dalam berwirausaha adalah semangat, kerja keras dan disiplin. Jokowi lalu bercerita saat ia memulai usaha di 1988. Tahun pertama hanya berjualan di Kota Solo. Tahun kedua sudah berjualan ke Jakarta dan tahun ketiga, bisa ekspor.
"Jadi, kalau teman-teman saya kerjanya dari jam 06.00 sampai jam 16.00 WIB. Saya dari subuh sampai malam. Itu namanya kerja keras," ungkap Jokowi.
Disiplin sangat penting sekali dalam menjalankan wirausaha sebab akan membentuk karakter entrepreneurship. Jokowi kemudian bertanya usaha apa saja yang dibuat UMKM binaan PNM.
"Ibu-ibu, ada yang sudah ekspor produknya? Yang jualnya sudah online ada, ndak? Coba tunjuk tangannya?" ucap Jokowi.
Semua peserta langsung mengacungkan tangan sambil memanggil nama Jokowi. Dua peserta ditunjuk, penuh semangat maju. Jokowi kemudian mengajukan pertanyaan kepada keduanya.
"Namanya siapa? Jualannya apa? Berapa omzet atau penghasilannya per hari? Saya mau nitip kepada ibu-ibu, kalau bisa ada yang disimpan. Pinjaman dibuat modal usaha, jangan untuk yang lain," katanya.
Herlina dengan gugup menjawab, dirinya setiap hari berjualan es dawet keliling. Keuntungan bersihnya Rp150.000. Sedangkan Habibi, warga Kabupaten Serdang Bedagai, setiap hari berjualan basreng alias bakso goreng. Omzetnya Rp400.000 per hari, keuntungan bersih Rp100.000 tiap
hari.
"Cicilan Mekar setiap Minggu Rp100.000 dengan siklus pinjaman Rp4 juta," ujarnya.
Melihat antusias para peserta, Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin merasa senang karena UMKM mulai naik kelas. Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumut telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan kualitas daya saing koperasi dan pelaku usaha. Contohnya, penguatan kualitas koperasi dan UMKM atau scale up melalui inkubator bisnis dan plut entrepreneur learning centre atau pelatihan peningkatan kualitas SDM, struktur organisasi, pengelolaan usaha, pemasaran, permodalan, sarana dan prasarana usaha serta jaringan bisnis.
"Juga melatih membuat kemasan yang bagus. Atas nama Pemprov Sumut, terima kasih pujian dari Bapak Presiden. Kami terus berupaya melakukan yang terbaik untuk UKM," kata Hassanudin.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Direktur PNM Arief Mulyadi, Penjabat Bupati Batubara Nizhamul tampak hadir di acara. Jokowi juga menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pokok dan sepeda kepada dua pelaku UMKM.