1. Prabowo Janjikan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Pakai Cara Jokowi, Ekonom: Bagai Pungguk Merindukan Bulan
Direktur Institute For Demographic and Poverty Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono buka suara perihal janji Capres Prabowo Subianto melambungkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen. Bagi Yusuf, janji tersebut bukan terdengar seperti visi, melainkan mimpi. "Menurut saya, lebih merupakan mimpi, daripada visi," katanya kepada Tempo, dikutip Jumat, 2 Februari 2024.
Terlebih, dengan cara melanjutkan fondasi Presiden Jokowi sebagai pijakan. Yusuf menilai bahwa dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini, target pertumbuhan 6 persen saja sudah merupakan target optimistis. Sementara target 7 perlu perubahan dan strategi besar yang baru. Kemudian jika pasang target 8 persen, perlu strategi besar baru plus usaha ekstra untuk mencapainya.
"Jika menjanjikan pertumbuhan 8 persen hanya bermodal melanjutkan kebijakan pemerintah sebelumnya, menurut saya itu target yang sangat tidak realistis. Terlebih lagi menjanjikan pertumbuhan double digit," tutur dia.
Baca selengkapnya di sini.
2. Bantah Politisasi Bansos untuk Prabowo-Gibran, Jokowi: Sudah Disetujui DPR, Bukan Keputusan Sendiri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah tudingan mempolitisasi bantuan sosial (bansos) yang didanai oleh duit negara, untuk menguntungkan pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, anak sulungnya. Menurutnya, penyaluran bansos, termasuk bantuan beras yang sudah disalurkan sejak September 2023, merupakan langkah pemerintah dalam mengatasi kenaikan harga pangan yang melanda hampir semua negara.
“Ya, itu yang pertama kita tahu ada kenaikan harga beras di seluruh negara, bukan hanya di Indonesia saja,” tutur Presiden Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dikutip melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 3 Februari 2024.
Selain bantuan beras, menurut Jokowi, bansos juga diberikan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk memperkuat daya beli masyarakat, khususnya mereka yang kurang mampu. Jokowi kembali menyebut, fenomena iklim El Nino dan kekeringan panjang berdampak pada kenaikan harga pangan global.
Baca selengkapnya di sini.
Ahok mundur, siapa penggantinya?...