Jejak Ahok di PDIP
Dua hari setelah dibebaskan dari penjara, Ahok secara resmi bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh staf Ahok yang juga merupakan calon legislator dari PDIP Ima Mahdiah. "Sejak 26 Januari 2019," kata Ima kepada Tempo, Jumat malam, 8 Februari 2019.
Ima menyampaikan bahwa keputusan Ahok untuk menjadi kader partai banteng itu diambil secara sukarela, bukan karena suatu ajakan. Ia menegaskan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta ini sudah bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, segera setelah keluar dari penjara pada tanggal 24 Januari.
Kabar Ahok merapat ke PDIP pun sebenarnya sudah tersiar lama. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyebut Ahok sudah memiliki keinginan untuk bergabung dengan partainya tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama.
"Dia berkehendak, ya saya bilang boleh. PDIP kan partai terbuka, jadi siapa pun boleh masuk asalkan tetap setia ke Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan konstitusi," kata Djarot, yang juga mantan wakil Ahok di DKI ini pada Januari 2019 lalu.
Dalam Pemilu 2024, Ahok secara terbuka menyatakan dukungannya untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut tiga, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud). Ia menyatakan bahwa ia tidak akan memilih pemimpin yang belum memiliki pengalaman.
"Ditanya milih mana, tentu saya bandingkan dari kedua pasangan yang akan dipilih. Saya pilih Ganjar-Mahfud. Lebih pengalaman dan teruji," kata Ahok dikonfirmasi Tempo, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Ahok menilai, meski Gibran Rakabuming Raka saat ini menduduki jabatan sebagai Wali Kota Solo, itu belum tentu menjamin kemampuan putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memimpin Indonesia. Meski demikian, Ahok tidak mengabaikan semangat generasi muda yang turut berkontribusi dalam dunia politik Indonesia.
"Muda atau tua bukan ukuran tetapi karakter teruji ketika ada dalam kekuasaan," kata Ahok.
Selanjutnya: Meski terang-terangan mendukung Ganjar-Mahfud....