TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal dengan nama Ahok, mengonfirmasi bahwa ia telah mundur dari jabatannya sebagai Komisaris Utama atau Komut di PT Pertamina (Persero). Pengunduran dirinya tersebut berlaku efektif terhitung per hari ini, 2 Februari 2024.
"Ya, betul (telah mundur)," kata Ahok ketika dihubungi melalui aplikasi perpesanan kepada Tempo, Jumat, 2 Februari 2024.
Ahok juga membenarkan alasan di balik keputusannya untuk mengundurkan diri, yaitu untuk dapat memfokuskan diri pada kampanye calon presiden dan calon wakil presiden (Capres dan Cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud). "Ya," jawabnya singkat.
Usai PDIP mendeklarasikan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, Ahok diketahui telah terang-terangan mendukung capres-cawapres nomor urut tiga tersebut. Berikut kiprah Ahok yang resmi mundur sebagai komut Pertamina demi mendukung Ganjar-Mahfud.
Profil Ahok
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok lahir di Manggar, Belitung Timur pada 29 Juni 1966. Dia merupakan putra dari pasangan Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsih. Sejak kecil, ia mendapatkan panggilan khusus dari ayahnya, yaitu Banhok.
Kata ‘ban’ memiliki arti puluhan ribu, sedangkan kata ‘hok’ berarti belajar. Ayahnya memanggil Banhok karena ingin anaknya terus belajar tanpa henti. Seiring perjalanan hidupnya, sebutan Banhok kemudian berubah menjadi Ahok.
Anak bungsu dari lima bersaudara ini berasal dari keturunan Tionghoa-Indonesia, terutama dari suku Hakka (Kejia). Basuki menghabiskan masa kecilnya dan menyelesaikan sekolah menengah pertamanya di Belitung Timur, sebelum melanjutkan pendidikannya di Jakarta.
Selanjutnya: Sebagai keturunan Tionghoa, Ahok mengaku terjun....