TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan automatic adjustment alias penyesuaian otomatis terhadap anggaran APBN 2024. Artinya, anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) yang tidak prioritas dibekukan dan dicadangkan untuk situasi darurat.
Secara total, Sri Mulyani membekukan anggaran sebanyak Rp 50,14 triliun. Adapun setiap kementerian/lembaga harus menyisihkan sebanyak 5 persen dari total anggaran untuk dicadangkan.
Penerapan automatic adjustment ini dikonfirmasi oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (KLI Kemenkeu) Deni Surjantoro. Dia menuturkan, ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran atau DIPA 2024.
"Saat ini kondisi geopolitik global yang dinamis berpotensi mempengaruhi perekonomian dunia," ujar Deni dalam keterangan resminya pada Jumat, 2 Februari 2024.
Sehingga, kata dia, potensi dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada tahun ini perlu diantisipasi. Dia menuturkan, automatic adjustment adalah salah satu metode untuk merespon dinamika global.
"Dan telah terbukti ampuh untuk menjaga ketahanan APBN 2022 dan 2023 (ketika Covid-19)," tutur Deni.
Selanjutnya: Meskipun setiap kementerian/lembaga mesti menyisihkan....