Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi yang turut hadir mendampingi Jokowi dalam kegiatan ini menyatakan bahwa program pemerintah tengah bersiap untuk melakukan penyerapan beras dari dalam negeri yang berasal dari panen raya pada bulan Maret nanti.
Menurutnya, hal ini merupakan bukti kepedulian pemerintah terhadap peningkatan kesejahteraan petani.
“Nanti di bulan Maret, kita sudah mulai panen dengan jumlah sebanyak 3,5 juta ton di atas kebutuhan nasional yang sebanyak 2,5 juta ton," ucap Arief.
Dia memastikan pada pada saat itu pihaknya akan menyetop impor menyerap beras juga padi lokal untuk tetap memastikan harga di tingkat petani di level yang baik.
"Jadi kalau ada yang menyampaikan harga di tingkat petani jatuh, itu tidak betul. Hari ini confirm harga terbaik di tingkat petani itu adalah tahun ini," katanya.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan program pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat merupakan hal yang penting dilakukan saat ini. Dirinya menegaskan bahwa dengan adanya program beras Bantuan Pangan CBP dan program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan ini diharapkan mampu menahan gejolak harga pangan yang ada saat ini.
“Bantuan Pangan akan terus berjalan sampai dengan bulan Juni seperti yang tadi Bapak Presiden sampaikan, di samping itu program SPHP juga akan terus berjalan. Anda bisa lihat ada di pasar tadisional, minimarket, modern market dan tersedia juga di manapun," katanya.
Dia menyebut program-program pemerintah itu dimaksudkan menjadi alternatif bagi masyarakat yang tujuannya untuk meringankan tekanan gejolak harga beras yang ada di masyarakat, terutama masyarakat yang membutuhkan.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi pada kegiatan ini Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dan Bupati Klaten Sri Mulyani.
Pilihan Editor: 200 Ribu Formasi CPNS Fresh Graduate akan Menempati IKN, Menpan RB: Tinggal Menunggu Waktu