TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi merespons soal beredarnya foto beras Bulog yang ditempel stiker paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) di media sosial X. Beras 5 kilogram tersebut merupakan berasal dari cadangan beras pemerintah atau CBP yang ditujukan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
"Ya gimana itu barang dibeli karena dijual ya kan, kemudian ditempelin sama siapapun paslonnya, terus kami mau bilang apa," kata Arief saat dihubungi Tempo pada Rabu, 24 Januari 2024. "Seperti beli mobil, sekarang ditempelin stiker, ya terserah dong yang beli mau ditempelin stiker siapa."
Kendati demikian, Arief mengaku tidak tahu apakah beras SPHP tersebut telah dibeli oleh tim pemenangan Prabowo-Gibran. Dia berdalih Bapanas telah melaksanakan tugasnya untuk meredam harga beras dengan menggelontorkan pasokan CBP.
Soal kejadian tersebut melanggar atau tidak, Arief mengaku tak mau merespons apapun. Menurut dia, hal itu seharusnya hanya menjadi tugas Badan Pengawas Pemilihan Umum atau Bawaslu untuk menilainya. Arief juga tak berkomentar banyak soal langkah antisipasi agar beras milik negara ini tak dipolitisasi di tahun politik seperti sekarang.
Dia hanya menegaskan stiker tersebut tidak ditempel oleh Bapanas maupun Perum Bulog. "Ini ada beras dibeli, kemudian ditempelin stiker, stikernya misalnya Pak Prabowo, Pak Anies, atau Pak Ganjar, bisa nggak? Kalau saya yang nempel ya kan bunuh diri," kata dia.
Selanjutnya: Arief tak menampik bahwa CBP merupakan instrumen negara....