TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menceritakan kendala yang dihadapinya dalam melakukan impor beras. Apa saja?
"Jadi jangan disangka impor itu enak. Impor itu capek," kata Arief dalam rekaman suara yang diterima Tempo pada Ahad, 21 Januari 2024.
Ihwalnya, perlu banyak waktu untuk persiapan impor. Misalnya, proses bidding alias lelang yang juga memakan waktu.
Adapun impor sekitar 3 juta ton beras pada 2024 tengah dalam proses bidding. Arief menyebut, proses lelang biasanya dilakukan bertahap, yakni 500 ribu ton pertama, 500 ribu ton kedua, dan seterusnya.
"Karena kalau langsung 2 juta ton, kemudian semuanya ngirim, port (pelabuhan) kita juga enggak cukup. Jadi perlu diketahui, 27 ribu ton itu satu kapal masuk, itu bongkarnya bisa 5 sampai 6 hari," ucap Arief.
Selain itu, menurutnya, impor beras juga membuat geliat ekonomi berada di negara-negara eksportir beras seperti Vietnam, Thailand, dan Pakistan. Oleh sebab itu, pihaknya dan Kementerian teknis lain tengah mendorong produksi beras dalam negeri.
Sebelumnya pada 18 Januari 2024, Arief mengatakan ada defisit persediaan beras nasional sekitar 2,8 juta ton. Ini akibat dari El Nino pada Januari hingga Februari 2024.
Oleh sebab itu, pemerintah akan memenuhi defisit persediaan beras tersebut lewat impor. Adapun gap sekitar 2,8 juta ton beras itu berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS).
BPS menghitung angka kebutuhan beras rata-rata nasional sekitar 2,5 hingga 2,6 juta ton per bulan, dengan kemampuan produksi di awal Januari yang kurang dari 1 juta ton karena El Nino.
Arief menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyetujui impor 2 juta ton beras dari Vietnam dan Thailand. Selain itu, Bapanas juga akan menindaklanjuti hasil lobi Jokowi kepada sejumlah kepala negara lain untuk tambahan impor beras.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah akan mengimpor kembali 3 juta ton beras pada tahun ini. Adapun pemerintah mengimpor sekitar 3,5 juta ton beras pada 2023. Sebanyak 3 juta ton beras telah masuk dan sisanya ditargetkan masuk pada Januari 2024.
AMELIA RAHIMA SARI | ANTARA
Pilihan Editor: Gus Imin, Gibran, dan Mahfud Md Diharap Sodorkan Solusi Ketahanan Pangan di Debat Cawapres