TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan perlu ada ketegasan calon presiden-calon wakil presiden (Capres - Cawapres) untuk menyetop proyek Rempang Eco-City.
Terlebih pada Minggu malam, 21 Januari 2024, Debat Cawapres 2024 digelar dan isu agraria menjadi salah satu tema. Artinya, para kandidat Capres-Cawapres bisa menyampaikan sikapnya di acara tersebut.
"(Penyetopan proyek) jangan dilihat sebagai potensi kerugian investasi, tapi justru menjadi pelajaran bahwa investasi yang masuk harus berkualitas," ujar Bhima kepada Tempo, Minggu, 21 Januari 2024. "Jangan ugal-ugalan."
Rempang Eco-City merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) berupa pengembangan kawasan Pulau Rempang di Batam, Kepulauan Riau, menjadi kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi.
PSN Rempang Eco-City ditolak masyarakat dan menimbulkan konflik agraria. Pada 7 September 2023, misalnya, terjadi bentrok antara warga dengan aparat gabungan TNI-Polri. Kerusuhan terjadi ketika aparat gabungan memaksa masuk perkampungan untuk memasang tapal batal di Pulau Rempang. Kerusuhan kembali pecah ketika masyarakat berunjuk rasa di depan Kantor BP Batam pada 11 September 2023.
Oleh karena itu, Bhima mengatakan lebih baik PSN Rempang Eco-City disetop terlebih dahulu. Kemudian, pemerintah mengevaluasi proyek ini dari awal. Mulai dari proses perizinan, pengadaan lahan, hingga persoalan lingkungan.
"Masalah rempang mirip dengan hilirisasi nikel, pemerintah tertutup matanya melihat komitmen triliunan investasi. Tapi rabun dekat karena investasi tidak mempertimbangkan konflik masyarakat hingga dampak lingkungan jangka panjang," ujar dia.
Konflik yang terjadi di Rempang Eco-City, menurutnya juga ironis. Sebab,konlfik ini terjadi di proyek yang direncanakan menjadi pengembangan industri pasir silika untuk panel surya. Ia pun mengatakan citra transisi energi bisa menjadi buruk gara-gara polemik PSN tersebut.
"Seolah kalau dukung industri komponen pembangkit energi terbarukan harus menggusur warga," tutur Bhima. Padahal, lanjut dia, Indonesia memiliki komitmen transisi energi berkeadilan. "Khawatir kalau PSN konflik seperti Rempang terus dilanjutkan akan menurunkan minat investasi yang lebih besar di sektor industri energi terbarukan," kata dia.
Pilihan Editor: Terkini: Abdee Slank Mundur dari Telkom Setelah Dukung Ganjar-Mahfud, Pabrik Chandra Asri Alami Gangguan Bikin Polusi di Cilegon