TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, merespons soal temuan Ombudsman RI ihwal adanya pungutan liar dalam proses penerbitan rekomendasi impor bawang putih. Dia mengaku siap memberikan keterangan soal dugaan praktik korupsi di Direktorat Jenderal Hortikultura tersebut.
"Kami siap memberikan keterangan, bahkan mempersilahkan pihak tertentu yang mengetahui adanya praktik korupsi di Ditjen Hortikultura untuk melaporkan kepada aparat penegak hukum," kata Prihasto melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Berdasarkan temuan Ombudsman, terdapat pungutan liar RIPH bawang putih dengan nilai yang bervariatif. Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyebut besaran pungutan yang harus dibayarkan pelaku usaha bawang putih, mulai Rp 200 hingga Rp 250 per kilogram dari RIPH yang akan diterbitkan oleh Kementerian Pertanian.
Adapun dugaan pungli dalam proses penerbitan RIPH ini bermula dari laporan pelaku usaha kepada Ombudsman RI. Namun, Ombudsman memastikan tidak akan melakukan investigasi lebih jauh mengenai temuan pungutan liar itu karena menurutnya hal itu sudah masuk ke ranah hukum.
Sementara itu, Prihasto mengatakan Kementan tidak akan menutup mata atas kritik dan masukan dari masyarakat dan lembaga manapun. Dia mengatakan pihaknya berkomitmen untuk melakukan penyelidikan internal secara mendalam dan profesional terhadap segala pengaduan masyarakat. Menurutnya, hal itu dapat memastikan integritas di kementeriannya berjalan baik. Dia berujar pihaknya berkomitmen dan kooperatif pada penegak hukum.
"Tidak ada ruang bermain-main dengan RIPH. Setiap laporan gratifikasi dan kolusi. Saya pastikan akan ditindaklanjuti," kata dia.
Di sisi lain, Prihasto mengaku dirinya menyayangkan langkah Ombudsman mengungkapkan temuan tersebut langsung kepada publik. Dia menilai, Ombudsman sebagai lembaga yang memantau pelaksanaan pelayanan publik mestiya mengklarifikasi dulu sebelum melaporkan hal itu.
"Kami punya komitmen yang sama dengan Ombudsman untuk melayani publik dengan baik dan bersih," ucap Prihasto.
RIANI SANUSI PUTRI | YOHANES MAHARSO
Pilihan Editor: Di Telkom Sejak 2021, Abdee Slank Pilih Tak Lagi Jadi Komisaris Setelah Dukung Kubu Ganjar-Mahfud