TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) bakal menggelar debat keempat Pilpres 2024 pada Minggu, 21 Januari 2023. Debat ini akan mempertemukan tiga kandidat calon wakil presiden (cawapres), yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Ada enam tema yang diangkat dalam sesi debat kali ini, yaitu pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, serta desa.
Lantas, apa saja visi misi energi dari ketiga capres tersebut di bidang energi? Simak ulsan berikut:
Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Anies-Muhaimin atau AMIN)
Dalam dokumen program kerjanya, pasangan capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Anies-Muhaimin atau AMIN) memasukkan isu energi dalam misi 1. AMIN menyebut akan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok dan biaya hidup murah melalui ketahanan pangan, ketahanan energi, dan kedaulatan air.
Untuk mewujudkan misi ketahanan energi, Amin menawarkan 14 gagasan berikut:
- Membudayakan perilaku hemat energi, melalui edukasi masyarakat dan insentif kebijakan, serta memperbaiki ketepatan sasaran subsidi energi melalui perbaikan data dan pendekatan teknologi
- Mewujudkan perencanaan produksi dan ekspor energi yang berorientasi kepentingan nasional, dengan mempertimbangkan keamanan suplai dan cadangan dalam negeri
- Menjalin kerja sama dengan negara-negara produsen energi, termasuk negara-negara di Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin, Asia Tengah dan Timur Tengah, untuk mendapatkan energi murah
- Meningkatkan stok bahan bakar minyak (BBM) nasional hingga ke tingkat yang aman, untuk menjamin ketersediaan BBM dan memungkinkan dilakukannya perencanaan impor yang matang, untuk mendapatkan harga terbaik
- Memperkuat tata kelola importasi energi, terutama migas, untuk menekan ruang gerak para spekulan guna memberikan harga terbaik bagi rakyat
- Menerapkan teknologi terkini, untuk memaksimalkan efisiensi eksploitasi, termasuk menerapkan Enhanced Oil Recovery di berbagai sumur minyak bumi di Indonesia, yang sudah tua
- Melakukan renegosiasi dan merealisasikan kesepakatan produksi energi yang tertunda, termasuk proyek Masela
- Melaksanakan program “Indonesia Menuju EBT” melalui diversifikasi energi, termasuk bioenergi, panas bumi, air terjun, angin, hidrogen, dan tenaga surya, dengan dukungan pemerintah dari sisi pembiayaan maupun pemetaan potensi, serta dengan memaksimalkan transfer teknologi
- Memaksimalkan peran panas bumi, di mana Indonesia memiliki sekitar 40 persen cadangan dunia, sebagai sumber energi penting, dengan mendorong penemuan cadangan terbukti oleh pemerintah, untuk menurunkan risiko dan meningkatkan daya tarik investasi
- Membuka peluang bagi masyarakat dan komunitas, untuk memproduksi EBT dan memasarkannya ke PT PLN (Persero), guna mendorong pertumbuhan EBT
- Mendorong inovasi pembiayaan EBT melalui berbagai pendekatan, termasuk: project development funding, viability gap financing, dan credit enhancement funding
- Memanfaatkan green financing dengan bunga yang kompetitif, dan merealisasikan peluang carbon trading dan bursa karbon guna mendapatkan sumber pendanaan murah dari luar negeri
- Membentuk Dana Abadi (Resource Endowment Fund) berasal dari pendapatan sumber daya alam (SDA), yang dialokasikan untuk riset EBT, peningkatan kualitas manusia, dan untuk memberikan insentif bagi penerapan EBT
- Mendorong penggunaan kendaraan umum oleh masyarakat melalui edukasi, perbaikan sarana-prasarana, peningkatan layanan dan keekonomian harga tiket, yang diikuti dengan konversi menuju kendaraan umum listrik.
Selanjutnya: Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran)....