TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menanggapi kabar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang bakal mundur dari kabinet Jokowi. Ia pun meminta semua pihak untuk tidak membuat isu tersebut.
"Lho, jangan suka bikin isu," kata Zulkifli usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu juga menyebutkan soal pentingnya menjalankan pemilu yang gembira tanpa menjelekkan satu dengan lainnya.
"Jangan bikin isu. (tanggal) 14 Februari saja, pemilu kita lihat nanti yang damai, pemilu yang gembira, jangan saling menjelekkan satu dengan yang lain. Ini kan kompetisi antar keluarga, antar saudara," katanya.
Zulhas lantas menggarisbawahi bahwa dalam 25 tahun penyelenggaraan pemilu sejak tahun 1999, telah banyak terjadi dinamika. Meski begitu, dinamika tersebut terbilang biasa-biasa saja.
"Saya keliling daerah ke mana-mana, rakyat itu guyub, akur. Ada yang milih A, ada yang milih B. Walaupun yang banyak (pemilih) Pak Prabowo ya, tapi nggak ada masalah, nggak ada yang marah-marah, nggak ada yang ngejek satu dengan yang lain, akur, rukun, guyub," katanya.
Zulhas juga menanggapi soal Sri Mulyani yang tak hadir dalam rapat terbatas di istana tersebut. Ia pun meminta agar wartawan tidak membahas hal tersebut.
Pasalnya, kata Zulhas, tidak ada persoalan apa pun. "Nggak usah dibahas, orang nggak ada apa-apa kok dibahas," ucapnya.
Sebelumnya, ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyatakan mendengar kabar bahwa Sri Mulyani Indrawati siap mundur dari kabinet Jokowi. "Saya dengar Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur," ujar Faisal dalam acara Politicsl Economic Outlook 2024 yang diunggah di akun YouTube Progresif Idn pada Senin, 15 Januari 2024.
Faisal juga mengajak masyarakat untuk membujuk mantan Managing Director World Bank itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan menteri-menteri lain untuk mundur dari kabinet Jokowi. Ihwalnya, dia menilai kinerja pemerintahan Jokowi buruk.
Faisal menyoroti sejumlah mega proyek, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) dan kereta cepat. "Bikin macam-macam itu duitnya enggak ada, dengan cara apa dong jadinya? Utang. Utang sekarang Rp 8 kuadriliun."
Selain itu, Faisal juga menilai Jokowi terkesan berpihak kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Adapun Gibran adalah putra sulung Jokowi.
Faisal Basri melanjutkan, mundurnya sejumlah menteri bisa sangat berdampak. "Itu efeknya akan dahsyat."
ANTARA | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Ramai Basuki Hadimuljono Dikabarkan Mundur dari Kabinet Jokowi, Ini Kata PUPR