TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengatakan akan meningkatkan riset dan pengembangan (R&D) untuk mengatasi masalah bahan baku di industri farmasi dan kualitas alat kesehatan.
Ganjar kemudian berkomitmen agar 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) akan dialihkan untuk riset dan pengembangan.
“Satu persen saja pak, kita mulai riset dan development (pengembangan). Indonesia dari PDB, kita dorong agar biaya risetnya mencukupi,” Ganjar mengungkapkan dalam Acara Dialog Capres bersama Kadin di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Januari 2024.
Kadin Indonesia sebelumnya menyebut pandemi Covid-19 juga menjadi pukulan bagi industri kesehatan Indonesia, di mana 90 persen bahan baku farmasi masih tergantung pada impor.
“Data di negara tetangga Vietnam, mereka punya 29 industri petrokimia, sementara Indonesia baru 4,” kata Komite Tetap Alat Kesehatan Kadin Indonesia Radin Teguh dalam kesempatan yang sama.
Ganjar, mantan Gubernur Jawa Tengah, ini kemudian menyoroti ihwal anggaran alat kesehatan dan kebutuhan di dalam negeri. Menurutnya, selama ia menjabat selama 10 tahun di Jateng, permintaan anggaran tertinggi datang dari alat kesehatan.
Selanjutnya: Menurut Ganjar, hal ini bisa diatasi dengan mengembangkan....