Menurut Erika, jika dibandingkan dengan rata-rata penyaluran normal, terlihat bahwa selama periode Posko Nataru 2023/2024, penyaluran gasoline dan Avtur mengalami kenaikan, sementara gasoil mengalami penurunan.
Erika menjelaskan, gasoline mengalami kenaikan sebesar 4,5 persen dan Avtur naik sebesar 1,8 persen sedangkan gasoil turun sebesar 3,9 persen.
Kemudian, dalam kaitannya dengan bahan bakar nabati (BVN), Erika juga menyebutkan bahwa penyaluran BVN pada periode Posko Nataru 2023/2024 menunjukkan peningkatan signifikan. Penyaluran gasoline mengalami kenaikan sebesar 4,6 persen, sementara Avtur mengalami kenaikan mencapai 10,0 persen. Namun, penyaluran gasoil mengalami penurunan sebesar 0,4 persen.
Erika juga menyoroti sektor BBM yang menjadi perhatian khusus BPH Migas, yakni terkait bencana alam yang melanda beberapa wilayah selama pelaksanaan posko. Meskipun demikian, menurutnya, tidak memberikan dampak signifikan terhadap penyaluran BBM.
“Alhamdulillah, bencana alam, baik berupa gempa, erupsi gunung, atau banjir tidak menimbulkan dampak pada penyaluran BBM, masih dalam kondisi aman.” tuturnya.
Pemantauan nasional Posko Nataru 2023/2024 telah dilaksanakan sejak 15 Desember 2023 hingga 8 Januari 2024, dengan pusat operasi di BPH Migas. Pelaksanaan kebijakan posko ini melibatkan sinergi antara berbagai pihak, termasuk internal posko, Korlantas, Polri, Perhubungan Darat, Laut, dan Udara, Badan Pengatur Jalan Tol, Jasamarga, serta berbagai badan usaha terkait sektor ESDM.
Pilihan Editor: Para Pemilik Pangkalan di Kota Solo Keluhkan Pelaksanaan Aturan Beli Gas LPG 3 Kg Pakai KTP: Ribet