TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) mendapatkan green loan atau pembiayaan hijau dari beberapa lembaga keuangan nasional sebesar Rp 12 triliun untuk program transisi energi.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian sindikasi PLN dengan Bank Mandiri, BNI, BCA, dan BSI pada Jumat, 29 Desember 2023. Selain itu, PLN juga mendapatkan fasilitas pinjaman bilateral dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI.
"Kerja sama yang baik antara PLN dengan lembaga keuangan nasional menjadi bukti kesatuan dan sinergi bersama seluruh komponen di Indonesia dalam mempercepat transisi energi," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam keterangan resminya pada Selasa, 2 Januari 2024.
Ia mengklaim PLN sebagai pemain kunci atau key player transisi energi di Indonesia berkomitmen melakukan percepatan pengembangan energi hijau dengan dukungan semua pihak. "Saat ini, PLN memiliki berbagai langkah strategis untuk bisa mendorong Indonesia sebagai negara hijau," ujar Darmawan.
Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, menjelaskan pihaknya membutuhkan beragam kerja sama pembiayaan untuk bisa menjalankan proyek transisi energi ke depan. Green loan sebesar Rp 12 triliun ini, katanya, merupakan bentuk kepercayaan lembaga keuangan nasional kepada PLN dalam menjalankan program strategis.
"Salah satu kunci untuk mencapai target bersama NZE (net zero emissions) di 2060 adalah pinjaman dengan biaya murah, seperti yang diwujudkan dalam kerja sama pada hari ini," ujar Sinthya. "Ke depan, kebutuhan investasi PLN masih cukup besar."
Bank Mandiri selain sebagai Kreditur sindikasi, juga ditunjuk sebagai koordinator dalam memberikan fasilitas pinjaman hijau untuk mendukung aktivitas PLN dalam upaya transisi energi menuju energi terbarukan.
Senior Executive Vice President Corporate Banking Bank Mandiri, Arief Ariyana, mengatakan kolaborasi ini adalah dukungan nyata lembaga keuangan terhadap PLN dalam mempercepat proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan juga program lainnya.
"Dukungan fasilitas pembiayaan ini merupakan bentuk komitmen perbankan mendorong penerapan keuangan berkelanjutan melalui integrasi aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola dalam kegiatan bisnis kami,” ujar Arief dalam keterangan yang sama.
Kepala Divisi Usaha Syariah SMI, Arief Subekti, mengatakan bahwa PLN adalah partner utama dari SMI. Oleh sebab itu, ajakan partisipasi yang diberikan kepada SMI dalam mendukung program PLN terkait green financing merupakan hal yang istimewa.
“Apalagi posisi SMI sebagai country platform manager dalam transisi energi, banyak sekali hal yang diharapkan oleh stakeholder kita untuk bekerja sama, dan kita melihat PLN ini sebagai partner utama dalam skenario Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ke depan,” ungkap Arief Subekti.
Sebagai informasi, fasilitas pembiayaan hijau ini dilakukan melalui skema konvensional dan syariah. Fasilitas pinjaman sindikasi terdiri dari skema konvensional sebesar Rp9 triliun dan skema syariah sebesar Rp 1 triliun. Sedangkan fasilitas pinjaman bilateral terdiri dari skema konvensional sebesar Rp 1 triliun dan skema syariah sebesar Rp 1 triliun.
Fasilitas pembiayaan berjangka waktu 10 tahun itu akan digunakan untuk mendanai proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan program lainnya yang memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan PLN Green Financing Framework.
Pilihan Editor: Mudik Natal dan Tahun Baru, PLN Siapkan 624 SPKLU di 411 Titik