Danang mengatakan, Wings Air telah menginformasikan kepada seluruh penumpang yang terdampak dan memberikan opsi untuk mengubah jadwal penerbangan menurut ketentuan yang berlaku.
Wings Air menyampaikan bahwa penundaan penerbangan ini, yang disebabkan oleh keadaan force majeure, peristiwa yang tidak dapat diprediksi atau dicegah diluar kemampuan perusahaan, seperti bencana alam.
"Dalam hal ini, erupsi Gunung Lewotobi adalah peristiwa force majeure yang mengganggu operasional penerbangan Wings Air dari dan ke Maumere," kata Danang.
Wings Air berharap dapat segera melanjutkan operasional dan layanan penerbangan dari dan ke Maumere setelah Bandar Udara Frans Seda dinyatakan aman untuk penerbangan berdasarkan pemberitahuan resmi dari otoritas penerbangan.
"Wings Air senantiasa berkoordinasi dengan para pihak terkait, seperti pengelola bandar udara UPBU Frans Seda, AirNav Indonesia, BMKG, dan pihak terkait lainnya, untuk memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terbaru kepada para penumpang," kata Danang.
Pilihan Editor: Analis: Rupiah Bisa Menguat hingga Rp 14.500 per Dolar AS pada 2024