TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) buka suara mengenai temuan Ombudsman RI soal beberapa masalah yang terjadi pada operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh.
General Manager Corporate Secretary PT KCIC, Eva Chairunisa mengatakan telah berkomunikasi dengan Ombudsman dan akan terus meningkatkan layanan operasional.
“Menindaklanjuti catatan Ombudsman RI mengenai layanan Kereta Cepat Whoosh, KCIC sebelumnya juga telah berkomunikasi secara langsung dengan Ombudsman,” ujar Eva ketika dihubungi Tempo, Minggu, 31 Desember 2023. Dia menjelaskan terus berupaya untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan seluruh penumpang kereta Whoosh.
Sebagai bentuk antisipasi kendala pada layanan integrasi Whoosh dengan KA Feeder, KCIC telah meningkatkan koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia alias KAI sebagai operator KA Feeder. Jadwal KA Feeder sudah disesuaikan dengan perjalanan Whoosh dan disediakan alokasi waktu integrasi sekitar 15 hingga 19 menit di Stasiun Padalarang.
“Dalam pengoperasiannya, dilakukan pemantauan perjalanan KA Feeder dan disiapkan sejumlah mitigasi,” tuturnya.
Terkait gangguan suplai daya listrik, KCIC juga telah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan PLN untuk memastikan suplai utama dan suplai cadangan listrik terpenuhi. “Saat ini KCIC juga melakukan koordinasi dan penjajakan teknis dengan operator seluler,” kata Eva.
Saat ini, Eva mengaku masih ada kendala dari keandalan sinyal, seperti di area Purwakarta yang masih minim BTS Operator Seluler dan terowongan yang juga merupakan titik lemah dari sinyal seluler. “Kedua hal tersebut menjadi salah satu fokus koordinasi dan penjajakan teknis yang dilakukan KCIC bersama operator seluler,” ucapnya.
Soal refund dana, KCIC bersama developer sedang melakukan proses pengembangan sistem untuk pembatalan tiket dan pengembalian dana agar dapat dilakukan melalui aplikasi Whoosh. Proses penyelesaian pengembangan sistem tersebut secara progres telah berjalan sekitar 70 persen dengan target penyelesaian pada Januari 2024.
“Melalui sistem ini nantinya penumpang tidak perlu lagi datang ke loket stasiun untuk melakukan pembatalan tiket,” ujar pihak manajemen Whoosh itu.
Sebelumnya, anggota Ombudsman RI, Hery Susanto, mengungkap beberapa masalah yang terjadi pada operasional Whoosh. Temuan tersebut berdasarkan tinjauan lapangan yang dilakukan pada 8 Desember 2023 lalu, terkait efektivitas dan efisiensi serta dampak beroperasinya sepur kilat itu.
Dalam konferensi pers Catatan Akhir Tahun Ombudsman RI 2023 bertajuk 'Pengawasan Pelayanan Publik Sektor Transportasi, Infrastruktur Jalan dan Energi', Hery membeberkan sejumlah persoalan tersebut.
“Pertama padamnya listrik, kedua kereta api feeder telat, ketiga kereta cepat mandek 20 menit, keempat sistem refund belum optimal, dan kelima susah sinyal,” ujar Hery di Kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, pada Jumat, 29 Desember 2023.
DEFARA DHANYA | MOH. KHORY ALFARIZI
Pilihan Editor: KCIC Catat Volume Penumpang Kereta Cepat Whoosh Naik 35 Persen di Libur Akhir Tahun