TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2023 akan segera berakhir. Sepanjang tahun ini, Tempo mencatat sejumlah nama di bidang ekonomi dan bisnis di dalam negeri yang paling disorot publik. Mulai dari tokoh yang paling populer hingga kontroversial.
Dalam hal ini, Tempo menggunakan beberapa indikator, seperti tokoh nama yang paling banyak dicari di mesin pencari Google hingga nama yang paling sering muncul dalam pemberitaan dan paling banyak diikuti oleh pembaca Tempo.co.
Selain itu, nama-nama ini beberapa muncul sebagai liputan utama Koran Tempo dan Majalah Tempo sepanjang tahun ini. Berikut daftar nama-nama yang dirangkum dalam Kaleidoskop 2023.
1. Joko Widodo
Joko Widodo alias Jokowi yang merupakan Kepala Negara RI kerap menjadi perhatian publik, di antaranya karena salah satu proyek mercusuarnya yang diluncurkan sepanjang tahun ini yakni Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Baca Juga:
Berkaitan dengan pemindahan ibu kota baru ini, Jokowi bersama Otorita IKN telah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking tahap 1 hingga 3. Total realisasi investasi IKN hingga kini sudah mencapai Rp 41,4 triliun.
Pada groundbreaking tahap 1 pada 21-22 September 2023, nilai investasi IKN mencapai Rp 23 triliun. Lalu, tahap 2 diselenggarakan pada 1-2 November 2023 dengan nilai investasi Rp 13,1 triliun.
Terbaru, Jokowi melakukan groundbreaking tahap 3 pada 20 Desember 2023, yakni pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat Ibu Kota Nusantara (RSUP IKN) dan pembangunan Nusantara Superblock. Investasi pada Nusantara Superblock ini mencapai Rp 3 triliun.
Selain IKN, peresmian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang dilakukan oleh Jokowi pada awal Oktober menjadi topik yang hangat dibicarakan karena pembiayaannya membengkak dan harus ditutupi oleh utang. Kereta yang dinamai Whoosh ini dapat mengangkut lebih dari 600 orang ke dan memakan waktu 45 menit dari Jakarta ke Bandung.
2. Gibran Rakabuming Raka
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, juga menjadi salah satu nama yang paling menyita perhatian publik sepanjang 2023. Anak sulung Presiden Jokowi itu, kini mencalonkan diri sebagai pasangan dari calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto. Terakhir, Gibran menerima berbagai respons berbeda dalam debat cawapres kedua pada Jumat malam, 22 Desember 2023. Ada masyarakat yang menilai Gibran menguasai materi, ada pula yang mengkritik performanya.
Di samping itu, nama Gibran beberapa kali menjadi trending topik di media sosial karena pernyataannya yang sering kali menuai sorotan. Bahkan, hal tersebut dinilai sebagai blunder Gibran selama berkampanye sebagai cawapres.
Beberapa blunder Gibran, antara lain, dirinya diduga berkampanye di Car Free Day (CFD) di kawasan Bundaran HI, Jakarta, pada 3 Desember 2023. Pada kesempatan itu, dia datang menyapa warga sekaligus membagikan susu gratis kepada masyarakat. Kehadiran Gibran yang membagikan susu gratis ini lah yang menuai sorotan. Pasalnya, kawasan CFD selama ini dilarang untuk aktivitas politik, termasuk kampanye. Oleh karena itu, sejumlah pihak menyebutnya sebagai pelanggaran kampanye.
Selain itu, Gibran juga menuai kontroversi karena berkampanye dengan melibatkan anak-anak, serta menyebut bahwa ibu hamil harus terpenuhi gizi dan asupan asam sulfatnya.
Tindakannya ini sontak menjadi topik hangat di kalangan warganet karena anak-anak dilarang ikut kampanye dan asam sulfat merupakan bahan untuk produk utama industri kimia, terutama bahan membuat baterai. Adapun vitamin yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah asam folat yang dapat membantu pembentukan sel-sel dan sistem organ pada janin.
Terbaru, Gibran tertangkap kamera sedang memberikan gestur mengajak penonton bersorak lebih keras saat debat perdana calon presiden 2024, 12 Desember 2023, di Kantor KPU, Jakarta. Aksi ini berujung teguran dari KPU karena dalam aturan tata tertib, hal-hal yang memprovokasi itu tidak diperbolehkan.
3. Johnny Gerard Plate
Selama 2023, beberapa kasus korupsi di lingkungan kementerian terbongkar, di mana salah satunya melibatkan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny Gerard Plate. Sepanjang tahun ini, dia ditetapkan tersangka, menjalani proses persidangan, hingga akhirnya divonis bersalah melakukan tindak pidana korupsi.
Johnny Gerard Plate terbukti melakukan korupsi proyek pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo tahun 2020-2022. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh, menyebut kerugian keuangan negara akibat kasus dugaan korupsi BTS Bakti Kominfo ini mencapai Rp 8 triliun.
Sebelum terbukti melakukan korupsi, Plate ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung atas perkara korupsi proyek pembangunan menara BTS Kominfo pada 17 Mei 2023. Pengumuman penetapan tersangka dilakukan setelah Kejaksaan Agung memeriksa Plate pada hari itu. Pemeriksaan itu merupakan kali ketiga Plate diperiksa dalam kasus korupsi BTS Kominfo. Sebelumnya, Plate telah diperiksa pada 14 Februari dan 15 Maret 2023. Plate menjadi orang keenam yang ditetapkan menjadi tersangka kasus ini. Sebelum Plate, Kejaksaan telah menetapkan 5 tersangka.
Johnny G. Plate disidang pertama kali pada 27 Juni 2023 bersama dua terdakwa lain. Jaksa penuntut umum menyebut politikus Partai NasDem itu menikmati hasil korupsi proyek pembangunan menara BTS Rp 17,8 miliar. Plate dikatakan meminta setoran sebesar Rp 500 juta setiap bulan kepada Direktur Utama Bakti Kominfo Anang Achmad Latif dari Maret 2021 hingga Oktober 2022. Selain itu, jaksa dalam dakwaannya juga menyebut Plate beberapa kali memerintahkan Anang mengirimkan uang untuk kepentingan pribadi.
Dalam perkembangan terakhir, Plate akhirnya divonis 15 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada PN Jakarta Pusat. Vonis itu dijatuhkan dalam persidangan yang berlangsung pada Rabu, 8 November 2023.
Selanjutnya: 4. Sri Mulyani Indrawati...