TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) menduga perusahaan berupaya menutupi insiden tungku smelter meledak di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dengan cara melarang karyawan menyebarkan foto atau video saat kejadian berlangsung. Hal ini lantas dibantah PT Industri Indonesia Morowali Industrial Park alias PT IMIP.
"Wah, enggak ada itu," kata Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan kepada Tempo, Senin, 25 Desember 2023.
Sebagai informasi, pada Ahad, 24 Desember kemarin pukul 05.30 telah terjadi ledakan tungku smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). PT ITSS adalah salah satu tenant yang beroperasi di kawasan PT IMIP.
Atas insiden tersebut, sebanyak 13 orang meninggal. Ini terdiri dari 9 orang tenaga kerja Indonesia dan 4 tenaga kerja asing atau TKA Cina.
Selain itu, 46 korban luka-luka. Sebanyak 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, sementara 12 korban diobservasi oleh Klinik IMIP dan 5 korban lainnya menjalani rawat jalan.
Dedy melanjutkan, Manajemen PT IMIP tidah pernah mengeluarkan aturan yang melarang karyawan menyebarkan foto atau video kecelakaan. Menurut dia, jika pihaknya memberlakukan larangan itu, karyawan tentu akan dilarang membawa dan menggunakan ponsel di tempat kerja.
"Buktinya karyawan tidak kami larang membawa ponsel di tempat kerja," ujar Dedy.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Nasional PBHI Julius Ibrani mengatakan mendapat informasi dari buruh yang menyatakan perusahaan melarang mereka menyebarkan foto atau video insiden ledakan tungku smelter.
"Bahkan, ada intimidasi dan ancaman dari mandor buruh bahwa yang menyebarkan bisa dikenakan sanksi," ujar Julius lewan pesan WhatsApp kepada Tempo, Senin.
Dia mengklaim, ancaman tersebut juga ada dalam perjanjian kerja bersama atau PKB antara buruh dengan perusahaan. Julius lantas meneruskan pesan yang disinyalir dari grup perusahaan.
"Assalamualaikum dan selamat pagi. Bapak/ibu yg ada di grup ini, mohon dgn sangat utk membantu kami dgn memantau dan meminta kpd stafnya masing2 utk menghapus postingan tentang kejadian fatality di story IG dan status WA-nya. Kami berharap bapak/ibu bisa ikut membantu meminimalisir penyebaran info kejadian hari ini. cc bapak @Pak Irsan Direk. IMIP," begitu bunyi pesan tersebut.
Ada juga beberapa pesan suara dengan kata-kata kasar, seperti "siapa itu tadi yang share? Kasih tahu saya! Telaso kau!"
Pilihan Editor: Smelter Nikel Meledak, Aliansi Reforma Agraria: Pemerintah Jangan Asal Undang Investor Asing