“Pasar juga menantikan sejumlah data ekonomi yang akan dirilis minggu ini, dengan revisi data PDB kuartal III yang akan dirilis hari ini,” kata analis itu. Menurutnya, kekuatan ekonomi AS memberi The Fed lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama.
Selain itu, terdapat beberapa data yang akan dirilis pekan ini, seperti data klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada hari Kamis, dan pembacaan indeks harga PCE (Personal Consumption Expenditures) yang akan dirilis pada hari Jumat.
“Inflasi dan kekuatan pasar tenaga kerja merupakan poin utama yang menjadi perdebatan bagi The Fed, karena kedua sektor tersebut telah menunjukkan ketahanan yang mengejutkan dalam beberapa bulan terakhir,” kata dia.
Di sisi lain, keputusan The Fed dalam rapat FOMC terakhir pada tahun 2023 dengan tidak mengubah suku bunga kebijakan (Fed Funds Rate/FFR) telah membuat Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuannya pada level 6 persen di akhir tahun 2023.
Sementara suku bunga Deposit Facility juga tetap bertahan di level 5,25 persen dan suku bunga Lending Facility 6,75 persen.
Pilihan Editor: Terkini: Menhub Budi Karya Prediksi 14 Juta Orang Naik Kereta saat Nataru, iPad Penumpang Bus Rosalia Indah Diganti Buku Yellow Pages