TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua DPP PSI, Tsamara Amany diangkat sebagai staf khusus Menteri BUMN Erick Thohir, dengan fokus pada kebijakan publik. Kabar tersebut diumumkan oleh Erick Thohir saat acara Perayaan Hari Ibu dan Peluncuran Employee Well-Being Policy di Graha Pertamina, Jakarta Pusat, pada Rabu, 13 Desember 2023.
Dalam acara yang sama, Erick menyatakan memilih Tsamara karena pengetahuannya di bidang kebijakan publik dan kemampuannya menjadi jembatan komunikasi dengan generasi muda. Dalam diskusi, keduanya membahas isu kesehatan mental.
“Salah satu diskusi saya dengan Tsamara mengenai mental health (kesehatan mental), bahwa 70 persen generasi muda itu ada indikasi mental health,” kata Erick.
Profil Tsamara Amany
Tsamara Amany lahir pada 14 Juni 1996 di Jakarta, adalah politikus perempuan yang menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Paramadina jurusan Ilmu Komunikasi pada 2018. Ia melanjutkan studi master di New York University dengan beasiswa Fullbright dalam bidang Public Policy & Media Studies.
Perjalanan Karier
Tsamara menjadi dikenal publik setelah berdebat dengan Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR pada 2017, mengkritik sikap anti-KPK. Ia juga merupakan pendiri Organisasi Perempuan Politik dan menjabat sebagai Ketua DPP PSI dari 2017 hingga 2022, fokus pada isu-isu perempuan. Dikutip dari laman LinkedIn-nya, Tsamara saat ini mengejar karier sebagai CEO Altsa Kreatif Indonesia sejak 2022.
Selain dikenal lewat perdebatan dengan Fahri Hamzah, Tsamara juga mencuat melalui kiprahnya di Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia menjadi Ketua DPP PSI sejak 2017 dan mencalonkan diri pada Pemilu 2019 sebagai calon anggota DPR RI, meskipun partainya tidak memenuhi ambang batas.
Tsamara juga sempat dianggap sebagai calon wagub DKI berdasarkan survei Nusantara Strategic Network. Namun, pada 18 April 2022, Tsamara mengundurkan diri dari PSI dengan alasan pribadi dan keinginan untuk fokus pada isu perempuan.
Hengkang dari PSI
Setalah mengabdi selama lima tahun, pada Senin, 18 April 2022, Tsamara Amany mengumumkan pengunduran dirinya dari PSI. Menurutnya, keputusan ini didasarkan pada pertimbangan pribadi dengan niat untuk menjalani eksplorasi baru di luar ranah partai politik.
Tsamara menjelaskan bahwa ia masih meyakini politik dan partai politik merupakan jalur yang paling memungkinkan untuk menciptakan perubahan dalam skala besar.
“Hanya saja, saya membutuhkan eksplorasi baru di luar ranah partai politik. Setidaknya untuk saat ini,” kata dia, sebagaimana dikutip dari Antara.
Meskipun tidak lagi berkecimpung di politik partai, Tsamara Amany tetap aktif dalam advokasi isu-isu perempuan dan pemberdayaan perempuan. Ia menegaskan bahwa keputusannya tidak bermaksud merendahkan peran partai politik, dan ia masih meyakini bahwa politik dan partai politik memiliki potensi untuk menciptakan perubahan dalam skala besar.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | ANDIKA DWI | HENDRIK KHOIRUL MUHID
Pilihan editor: Jawaban Jokowi Soal RUU DKJ, Eks Politikus PSI Ini Yakin Aspirasi Didengar